Wartain.com || Dalam rangka mempercepat penyerapan gabah/beras sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton, Kementerian Pertanian menggelar Rapat Koordinasi Serap Gabah di Aditorium Kementerian Pertanian pada, Senin (10/2/2025).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura turut hadir dalam mensupport dan menjadi salah satu kontributor penting dalam memastikan stabilitas harga di tingkat petani serta menjamin ketersediaan stok beras tingkat nasional.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari 19 dinas pertanian provinsi, pengusaha penggilingan padi, Tim Satgas Pangan yang terdiri dari unsur TNI dan POLRI, serta Perum Bulog. Kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan aparat penegak hukum.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian menegaskan bahwa percepatan penyerapan gabah ini merupakan langkah strategis untuk melindungi harga di tingkat petani, sekaligus memastikan pasokan beras yang memadai bagi masyarakat. Pemerintah, melalui berbagai kebijakan dan insentif, akan terus mendorong optimalisasi serapan gabah, terutama dalam menghadapi tantangan produksi dan distribusi pangan.
Bulog sebagai pelaksana utama dalam pengadaan CBP menyampaikan kesiapan dalam menyerap gabah dengan harga yang kompetitif, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, pengusaha penggilingan padi diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pengolahan dan distribusi, guna mendukung kelancaran program ini.
Tim Satgas Pangan dari unsur TNI dan POLRI turut menegaskan komitmennya dalam mengawal kelancaran kebijakan serap gabah ini, termasuk dalam menjaga stabilitas harga di pasar dan mencegah praktik-praktik yang dapat merugikan petani maupun konsumen.
Melalui rakor ini, diharapkan terjalin koordinasi yang lebih erat antara seluruh pemangku kepentingan, sehingga target serapan gabah sebesar 3 juta ton dapat tercapai secara optimal. Dengan kerja sama yang solid, ketahanan pangan nasional dapat terus terjaga, sekaligus memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi petani dan masyarakat luas.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)