Wartain.com || Kecelakaan maut yang terjadi di Pintu Tol Ciawi pada Selasa (4/2/2025) malam menyebabkan 8 orang tewas dan 11 lainnya luka. Kecelakaan tersebut diduga akibat rem blong yang pada sebuah truk pengangkut air galon yang menabrak beberapa mobil didepannya.
Salah satu teman korban, Boy Anugrah (5) mengatakan, dari 8 korban tewas satu diantaranya merupakan warga Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi atas nama Yana Mulyana (41).
Yana yang saat ini hendak berangkat ke Tambun, Bekasi untuk urusan pekerjaan, berangkat menggunakan mobil rental jenis Toyota Avanza bersama istrinya Sugiarti (48) dan anak bungsunya Riyuji Andriana (3), serta tiga rekannya Wahyudin (60), Anas, dan Yosep Irawan (41).
Mereka berangkat dari Kota Sukabumi sekitar pukul 21.00 WIB menuju daerah Tambun, Bekasi untuk mengambil barang-barang. Boy sempat juga sempat diajak korban untuk ikut ke Tambun, namun dia menolak.
“Diketahui sih sebelum berangkat saya kumpul dulu sama dia, ngobrol, nyanyi-nyanyi dari pagi sampai sore, malahan sebelum berangkat dia itu sempat bilang ‘saya mau pergi jauh, titip anak dan istri. Saya memaksa ikut ke Tambun mau ambil barang’. Karena ada kerjaan proyek listrik, berangkat jam 21.00 WIB, itu pulang pergi,” ujar Boy kepada wartain.com pada Rabu (5/1/2025).
Sore ini rencananya dia dan korban akan berangkat ke Kalimantan. “Sore ini rencananya mau ke Kalimantan ada kerjaan alat listrik,” ujarnya.
Yana Mulyana juga sempat meneleponnya karena kartu E-toll miliknya tak berfungsi. Ketika mobilnya berhenti, tiba-tiba insiden tersebut terjadi.
“Yang mengemudikannya Yana Mulyana. Keluar berfungsi, E-toll nya error jadi nggak keluar langsung kejadian. Jadi nabrak langsung ke dia,” tuturnya.
Yana dinyatakan meninggal dunia usai tertabrak truk pembawa air mineral di GT Ciawi pada Selasa 3 Februari 2025 sekitar pukul 23.30 WIB. Sedangkan para penumpang di mobilnya mengalami luka-luka.
“Anak kecil masih dijahit, istrinya tuh sadar tapi memang habis luka-luka kedua memang agak ga terlalu parah yang di belakang memang agak parah,” paparnya.
Dia pun mendapat kabar duka tersebut pada Rabu 4 Februari 2025 subuh. Menurutnya, Yana merupakan sosok yang bersikap baik dengan warga sekitar. Dia berteman dengannya sejak masa kanak-kanak.
“Pas dengar kabar tadi subuh, katanya ada yang meninggal si Dede (Yana Mulyana), Dede siapa, katanya Dede Yana. Kaget langsung saya ke rumahnya, ternyata benar. Yana Mulyana, dia pakai kaos kuning, sweater, levis, dia pakai mobil Avanza,” tandasnya.
“Sosoknya baik, ngobrol-ngobrol, saya sahabatnya dari kecil, nggak macam-macam, seringnya dia diam di rumah, kalau keluar sama saya, kalau pas saya kerja sering jemput, kita ngobrol,” jelasnya.
Sementara itu kakak sepupu korban Tuti Nurmayanti (38) mengatakan, dirinya sempat datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi pada Rabu 4 Februari 2025 dini hari untuk memeriksa kondisi korban.
“Anak kecil masih dijahit, istrinya tuh sadar tapi memang habis luka-luka kedua memang agak ga terlalu parah yang di belakang memang agak parah,” pungkasnya.
Tujuan korban ke Tambun menurut Tuti, hendak mengambil barang-barang karena akan pindah tempat kerja ke Balikpapan. “Barang mau diambil sedangkan dia kan mau pindah kerja ke balikpapan kalau ga salah jadi dia mau ambil peralatan aja,” jelasnya.
Para korban yang berada di mobil Avanza saat ini masih berada di RSUD Ciawi. Rencananya mereka akan dibawa pulang pada Rabu 4 Februari sore sekaligus akan dilakukan proses pemakaman Yana.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik