26.7 C
Jakarta
Minggu, Februari 23, 2025

Latest Posts

Perayaan Cap Go Meh 2576 di Sukabumi Meriah Meski Diguyur Hujan

Wartain.com || Meskipun diguyur hujan, perayaan Cap Go Meh 2576 di Kota Sukabumi tetap berlangsung meriah dan dipadati warga. Acara ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama unsur Forkopimda, Selasa (18/2/2025). Keistimewaan perayaan tahun ini diawali dengan pertunjukan seni tradisional dari kasepuhan adat sebelum kirab atau pawai berkeliling kota.

“Semoga perayaan Cap Go Meh 2576 ini dapat menghadirkan suasana baru, sehingga kita bisa semakin menata kehidupan masyarakat menjadi lebih harmonis, aman, damai, dan sejahtera,” ujar Kusmana dalam sambutannya.

Cap Go Meh, yang juga dikenal sebagai Festival Lampion, merupakan perayaan yang jatuh pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tionghoa atau dua minggu setelah Tahun Baru Imlek. Kusmana mengungkapkan rasa syukurnya karena perayaan ini dapat dilaksanakan dengan penuh suka cita. Ia menjelaskan bahwa Cap Go Meh berakar dari tradisi abad ke-7 Masehi, yang bermula sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian dan usaha masyarakat.

Sejak pagi, rangkaian acara sudah dimulai dengan parade dan arak-arakan di sepanjang jalan. Pada malam harinya, perayaan dilanjutkan dengan berbagai tarian tradisional dan modern, serta pertunjukan yang paling dinantikan, yaitu Barongsai Gie Say—barongsai ikonik Kota Sukabumi.

“Dalam perayaan Cap Go Meh, pertunjukan Barongsai menjadi simbol kepercayaan masyarakat Tionghoa,” kata Kusmana. “Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan, dan pengusir hal-hal buruk.”

Kusmana juga menyampaikan kebanggaannya terhadap perayaan ini yang dapat memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman budaya di Kota Sukabumi, yang dikenal sebagai Kota Toleran.

“Kota Toleran ini terbentuk atas dasar variabel teknis yang mendukung kerukunan umat beragama,” jelasnya. “Salah satunya adalah terselenggaranya kegiatan keagamaan dan kebudayaan yang aman, tertib, dan lancar.”

Menurutnya, keberagaman budaya yang ada di Sukabumi menunjukkan tingkat pemahaman masyarakat yang semakin dewasa dan plural dalam menyikapi perbedaan tanpa diskriminasi. Oleh karena itu, ia berharap acara seperti ini terus mendapatkan ruang kreasi dan inovasi yang lebih besar di Kota Sukabumi.

“Bahkan akan sangat baik jika perayaan Cap Go Meh dijadikan ikon baru Kota Sukabumi untuk menarik minat wisatawan dan investor,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Kusmana mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan lima perkumpulan Tionghoa di Kota Sukabumi yang telah berperan dalam kesuksesan acara ini.

“Terima kasih atas kerja keras semua pihak. Sekaligus, saya mohon pamit untuk kembali melanjutkan tugas di Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Asisten Daerah (Asda),” pungkasnya.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.