26.7 C
Jakarta
Sabtu, Februari 22, 2025

Latest Posts

Mantik Minat Generasi Muda, SMPN 2 Nagrak Gelar Kegiatan “Mieling Poé Basa Indung”

Wartain.com || SMPN 2 Nagrak menggelar kegiatan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional atau yang disebut dengan “Mieling Poé Basa Indung” tahun 2025, bertempat di halaman SMPN 2 Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jumat 21/02/2025.

Dalam acara “Mieling Poé Basa Indung”,  dilaksanakan dan dihadiri oleh seluruh civitas akademika SMPN 2 Nagrak, mulai dari Kepala Sekolah, Dewan Guru, Staf TU dan seluruh siswa mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas 9.

Dihubungi via sambungan telepon, Kepala SMPN 2 Nagrak, Yana Rudiana, S.Pd, M.MPd mengungkapkan rasa harunya melihat antusiasme seluruh warga sekolah dalam mengikuti gelaran tersebut.

“Saya merasakan atmosfer yang luar biasa dalam perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional atau “Mieling Poé Basa Indung”  kali ini. Karena semuanya antusias menggunakan dan menampilkan ornamen kebudayaan yang berhubungan dengan budaya daerah Sunda,” ungkap Kepsek.

Kegiatan yang dibalut dengan ciri-ciri khas budaya Sunda tersebut, setiap anak bisa menampilkan kebolehannya dalam “Ngawih Sunda” (menyanyi Sunda-red) dan “Kaulinan Galasin” (permainan olahraga tradisional -red).

Kepsek optimis, acara “Mieling Poé Basa Indung”, dapat memantik minat generasi muda untuk terus melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda.

“Semoga acara seperti ini bisa diadakan kembali pada tahun berikutnya, supaya bahasa ibu terus lestari,” harapnya yang bertekad untuk terus mengajak seluruh siswa menggunakan bahasa ibu dalam berinteraksi dan jangan gengsi.

Mantik Minat Generasi Muda, SMPN 2 Nagrak Gelar Kegiatan “Mieling Poé Basa Indung” (foto : Istimewa)

Menurut Yana, tantangan terbesar dalam melestarikan bahasa Sunda disebabkan rasa malu dan takut dalam menggunakan bahasa Ibu. Keinginan yang tinggi untuk bisa diterima di lingkungan sekitar pada diri remaja, maraknya penggunaan bahasa campur di lingkungan keluarga, dan stigma ketinggalan zaman, masih menjadi momok di tengah pergaulan generasi muda.

“Masuknya bahasa daerah ke dalam kurikulum saya rasa masih efektif sebagai salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah. Sebab, kalau tidak masuk ke dalam kurikulum justru (bahasa daerah) akan lebih cepat hilang. Selain itu, pelibatan anak muda dalam komunitas bahasa daerah juga bisa menjadi upaya dalam melestarikan bahasa ibu,” jelas Yana.

“Setidaknya, dengan gelaran “Mieling Poé Basa Indung” dengan tampilan kreasi yang berhubungan dengan budaya Sunda, anak-anak bisa belajar, bagaimana kebiasaan orang tua dulu mengajarkan kepada kita semua tentang budaya Sunda itu tetap lestari,” tegas Yana.

Selain itu Kepsek juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Bahasa Ibu atau “Mieling Poé Basa Indung” dapat membangkitkan semangat agar marwah bahasa daerah tetap dijaga kelestariannya sebagai identitas bangsa.

“Siswa sebagai bagian dari anggota masyarakat tatar Sunda, patut berbangga ketika menggunakan bahasa daerah, jangan malu apalagi sampai tidak tahu tata cara menggunakan bahasa Sunda,” pungkas Yana.

Sebagai informasi tambahan, “Mieling Poe Bahasa Indung” adalah adalah salah satu kegiatan yang dihuni oleh orang sunda yang bertujuan melestarikan budaya sunda sebagai salah satu budaya yang berkembang di Tatar Pasundan.

Di Jawa Barat sendiri ada tiga bahasa daerah yang dikenal, yaitu bahasa Sunda, bahasa Melayu Betawi, dan bahasa Jawa Dialek.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Dul

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.