Wartain.com || Wamen P2MI, Christina Aryani terima silaturahmi dari PT Wira Karitas dan perusahaan sawit United Plantation Berhad Malaysia, Selasa (25/2/2025).
Perwakilan dari UP Berhad Malaysia, Norhazizi, menyatakan bahwa perusahaannya sekarang telah menerapkan ethical business practices and governances. Artinya, sektor perkebunan sawit di sejumlah perusahaan sawit-Malaysia telah berbenah mengedepankan hak asasi dan kesejahteraan pekerjanya, termasuk pekerja migran dari Indonesia.
Kesejahteraan yang naik, salah satu faktor menurutnya terkait dengan harga minyak sawit yang naik di pasar internasional. Otomatis lembaga internasional seperti International Labour Organization (ILO) menyoroti betul kondisi pekerjanya.
Dirut PT Wira Karitas, Maria Ginting, menambahkan bahwa perusahaannya juga ikut gencar mendorong penempatan resmi kepada para calon pekerja migran Indonesia yang ingin berkarir di Malaysia.
“Jalur legal penempatan resmi Malaysia sebenarnya gratis di sektor tertentu. Sedangkan jika melalui calo jalur ilegal, malah disuruh bayar 10 juta, bahkan di-desain di bandara atau pelabuhan sampai menunggu clear berbulan-bulan,” ujarnya.
Wamen Christina apresiasi PT Wira Karitas dan UP Berhad Malaysia menjadi bagian pemberantasan penempatan pekerja nonprosedural. Menurutnya, kondisi Malaysia yang memiliki perkebunan sawit, industri yang besar namun tenaga kerja yang kurang, dapat menjadi peluang kerja bagi masyarakat usia produktif yang tidak dapat diserap lapangan kerja di Indonesia.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)
