Wartain.com || Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebelumnya telah menggelar rapat evaluasi penanganan bencana di Posko Tanggap Darurat Bencana, Pendopo Palabuhanratu, Senin (17/3/2025). Dalam kesempatan tersebut Bupati Sukabumi, Asep Japar mengungkapkan bahwa status tanggap darurat resmi dihentikan dan kini masuk ke tahap transisi menuju pemulihan.
Berkenaan hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menegaskan pentingnya peran DP3A dalam melindungi perempuan dan anak pasca situasi bencana.
“Sesuai informasi dari BNPB, Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Dalam kondisi darurat ini, perempuan dan anak-anak menjadi kelompok rentan yang membutuhkan perlindungan khusus. DP3A Kabupaten Sukabumi berperan penting dalam memastikan keselamatan serta pemenuhan hak-hak mereka di tengah situasi kritis,” ujarnya pada senin (17/03).
Selama masa tanggap bencana, DP3A terus berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait untuk memastikan data akurat mengenai jumlah perempuan hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di pengungsian.
“Dengan validasi data yang valid agar tidak ada yang luput dari perhatian, keberlanjutan penanganan masa transisi pemulihan bencana,” tegasnya.
Disinggung upaya yang telah dilakukan, Eki menambahkan, DP3A bersama jejaring relawan telah mendirikan ruang ramah perempuan dan anak bagi mereka yang membutuhkan bantuan khusus atau kehilangan anggota keluarga.
“Selama bencana, jika ada warga yang mengalami kesulitan berkaitan tupoksi, kami bersama rekan-rekan di posko selalu berupaya memberikan pendampingan. Semoga dampak bencana ini segera teratasi dan Kabupaten Sukabumi bisa pulih kembali. Mari kita bersama-sama berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar bencana tidak terulang lagi,” harapnya di kantor DP3A Kabupaten Sukabumi.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Prabu)
