Wartain.com -|| Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi museum di Indonesia pasca-pandemi COVID-19. Dari jumlah museum yang sebelumnya mencapai 512, kini hanya tersisa sekitar 500 museum yang aktif.
Situasi ini mendorong perlunya pembaruan database permuseuman agar data yang dimiliki lebih akurat dan dapat menjadi dasar kebijakan ke depan.
“Kami berharap ada keseimbangan antara museum di Pulau Jawa dengan yang ada di wilayah timur Indonesia. Museum memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya dan sejarah peradaban bangsa,” ujar Putu kepada wartain.com, Kamis (30/1/2024).
Menurut Putu, salah satu tantangan utama yang dihadapi museum di Indonesia adalah kurangnya payung hukum yang kuat dan anggaran yang memadai. Ia mengusulkan agar kebijakan mengenai museum dimasukkan dalam omnibus law kebudayaan, yang mencakup regulasi untuk menjaga keberlanjutan Kementerian Kebudayaan agar tidak digabungkan dengan kementerian lain di masa depan.
“Asosiasi Museum Indonesia juga mendorong adanya alokasi anggaran khusus untuk museum. Jika 1 persen dari APBN yang diperuntukkan bagi pendidikan dialokasikan untuk kebudayaan, maka akan tersedia sekitar Rp35 triliun. Dana ini sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan museum di Indonesia,” jelasnya.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik