Wartain.com, Jakarta || Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta agar kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo diambil alih Bareskrim Polri.
Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim menilai perlu ada supervisi dari Bareskrim Polri untuk menarik proses penyidikan yang saat ini sedang diusut oleh Polda Metro Jaya.
“Dari saya sebagai Anggota Kompolnas, penangan pengaduan dugaan pemerasan oknum KPK, perlu ada supervisi Bareskrim. Bila diperlu ditangani Bareskrim,” ujarnya kepada wartawan, Senin 09/10/2023.
Menurut Yusuf, hal tersebut diperlukan agar proses penyidikan dapat berjalan obyektif dan tidak ada tekanan dari pihak lain.
“Jadi secara kelembagaan untuk menjaga kesetaraan dan kesederajatan tersebut patut ditangani Bareskrim saja,” tuturnya.
Yusuf mengatakan Kompolnas akan terus memantau proses penyidikan kasus tersebut terlebih ada nama Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang diperiksa sebagai saksi.
“Terkait adanya informasi ada pimpinan polri setingkat Kapolrestabes, tentu Kompolnas akan berkoordinasi pemantauannya di Itwasum dan Divpropam itu lebih tepat,” ungkapnya.
Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menerima laporan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK kepada Syahrul. Politikus NasDem itu juga sudah diperiksa sebagai saksi sebanyak tiga kali.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan status kasus tersebut sudah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan berdasarkan gelar perkara pada Jumat 6 Oktober.
Ade menyebut Polda Metro Jaya menggunakan sejumlah pasal dalam kasus ini, yakni Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf B, atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 65 KUHP.
“Selanjutnya akan diterbitkan sprint sidik untuk lakukan serangkaian tindakan penyidikan menurut cara yang diatur UU guna mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya,” ujarnya.
Ade juga membenarkan Polda Metro Jaya sudah meminta keterangan dari Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dalam kasus tersebut.
Kendati demikian, Ade tak mengungkapkan keterangan apa yang digali oleh penyidik dari keterangan Irwan. Ia menyebut menyampaikan penyidik bakal kembali memanggil Irwan sebagai saksi.
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri membantah dirinya dan jajaran pimpinan KPK lain melakukan pemerasan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait pengusutan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
“Kita memahami tentang informasi yang beredar, apa yang jadi isu sekarang, tentu harus kita pahami. Kita sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan pimpinan KPK,” kata Firli di Gedung KPK.***
Foto : Dok. Kompolnas
Editor : Aab Abdul Malik
(Tim)