Oleh : Dzikri Nur/ Pengamat Sosial Keagamaan
Wartain.com || Syekh Siti Jenar adalah seorang sufi dan filsuf yang hidup pada abad ke-16 di Jawa, Indonesia. Beliau dikenal karena ajarannya yang unik dan mendalam tentang konsep Tuhan dan manusia. Berikut adalah penjelasan tentang konsep Tuhan dan manusia menurut Syekh Siti Jenar:
Konsep Tuhan
Menurut Syekh Siti Jenar, Tuhan adalah satu-satunya wujud yang sebenarnya. Beliau mengajarkan bahwa Tuhan adalah:
1. *Wujud yang Mutlak*: Tuhan adalah wujud yang tidak terbatas oleh waktu, ruang, dan materi.
2. *Sumber Kehidupan*: Tuhan adalah sumber kehidupan dan segala sesuatu yang ada di alam semesta.
3. *Yang Maha dekat*: Tuhan adalah Yang Maha dekat dengan manusia, dan dapat dirasakan dalam hati dan jiwa manusia.
Konsep Manusia
Menurut Syekh Siti Jenar, manusia adalah bayangan atau refleksi dari Tuhan. Beliau mengajarkan bahwa manusia adalah:
1. *Bayangan Tuhan*: Manusia adalah bayangan atau refleksi dari Tuhan, dan memiliki potensi untuk menjadi seperti Tuhan.
2. *Mikrokosmos*: Manusia adalah mikrokosmos dari alam semesta, dan memiliki semua unsur-unsur yang ada di alam semesta.
3. *Pencari Kebenaran*: Manusia adalah pencari kebenaran, dan harus mencari kebenaran tentang Tuhan, dirinya sendiri, dan alam semesta.
Hubungan antara Tuhan dan Manusia
Menurut Syekh Siti Jenar, hubungan antara Tuhan dan manusia adalah sangat erat. Beliau mengajarkan bahwa:
1. *Manunggaling Kawula Gusti*: Manusia dapat menyatu dengan Tuhan melalui proses spiritual yang mendalam.
2. *Pengalaman Spiritual*: Manusia dapat mengalami Tuhan secara langsung melalui pengalaman spiritual.
3. *Kebenaran tentang Tuhan dan Diri Sendiri*: Manusia harus mencari kebenaran tentang Tuhan dan dirinya sendiri untuk dapat menyatu dengan Tuhan.
Kesimpulan
Konsep Tuhan dan manusia menurut Syekh Siti Jenar adalah sangat mendalam dan kompleks. Beliau mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya wujud yang sebenarnya, dan manusia adalah bayangan atau refleksi dari Tuhan. Hubungan antara Tuhan dan manusia adalah sangat erat, dan manusia dapat menyatu dengan Tuhan melalui proses spiritual yang mendalam.***
Foto : Ilustrasi
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)
