26.7 C
Jakarta
Sabtu, Februari 22, 2025

Latest Posts

Manager SPBU di Sukabumi Angkat Bicara Soal Penyegelan: “Kami Kooperatif dan Ikuti Proses Hukum”

Wartain.com || Menyusul pengungkapan dugaan kecurangan dalam takaran BBM di SPBU 34.43111 yang berada di Jalan Baros, Kota Sukabumi, Manager Operasional SPBU, Dinar Febriana, menyampaikan klarifikasinya. Ia mengaku prihatin dengan situasi yang terjadi dan menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap kooperatif serta mengikuti proses hukum yang berlaku.

“Terkait temuan itu, memang ditemukan alat, tetapi dalam kondisi mati saat pemeriksaan berlangsung. Saya tetap menghormati proses hukum dan akan kooperatif dalam penyelidikan ini,” ujar Dinar, Rabu (19/2/2025).

Ia juga menyesalkan dampak dari kasus ini terhadap karyawan SPBU, terutama menjelang bulan Ramadan. Akibat penutupan sementara SPBU, sekitar 30 karyawan, termasuk 22 orang dari manajemen, terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu.

Dinar menjelaskan bahwa SPBU ini telah berdiri sejak 2005, tetapi sempat dikelola oleh pihak ketiga sebelum akhirnya diambil alih oleh pemilik asli pada 2013. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti sejak kapan alat tersebut terpasang.

“Soal berapa lama alat itu ada, saya kurang tahu. Yang jelas, ketika dilakukan penyelidikan, alat itu dalam kondisi tidak aktif. Namun, setelah diaktifkan oleh pihak terkait, memang ditemukan ada pengurangan takaran sekitar 3 persen,” jelasnya.

Terkait pengecekan tera metrologi, ia menegaskan bahwa SPBU selalu melakukan uji tera sesuai aturan, yakni setiap enam bulan sekali. Terakhir kali pengecekan dilakukan saat periode Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru), dan hasilnya masih dalam batas normal serta toleransi yang diperbolehkan.

“Semua sertifikasi masih berlaku. Terakhir dilakukan saat Satgas Nataru, dan semuanya masih dalam batas toleransi. Sertifikat tera ini juga masih berlaku hingga Agustus tahun ini,” ungkapnya.

Dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik, Dinar menyebut bahwa tidak ada satu pun pihak manajemen yang mengetahui keberadaan alat tersebut.

“Secara keseluruhan, baik saya maupun rekan-rekan di lapangan tidak ada yang mengetahui keberadaan alat itu. Kami sudah memberikan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP),” katanya.

Dengan kasus ini, manajemen SPBU Baros berharap proses penyelidikan dapat berjalan transparan dan adil. Mereka juga akan berupaya memperjuangkan hak karyawan serta masyarakat yang terdampak akibat penutupan sementara operasional SPBU.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.