Wartain.com || Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sukabumi, Yuniar Budi Satrio menyampaikan capaian kinerja pelayanan kelistrikan di tahun 2024.
Termasuk adanya keluhan dari pelanggan yang sering merasakan padamnya listrik di wilayah Pajampangan. Budi menjelaskan hal tersebut diakibatkan adanya kekurangan pasokan yang masih tersendat akibat belum rampungnya jaringan SUTT.
“Kinerja kita dalam pelayanan ke masyarakat sudah pasti akan memberikan pelayanan terbaik, termasuk pasokan sesuai jumlah kebutuhan. Dari tahun ke tahun selalu ada perbaikan,” ungkap Budi, disela-sela gelaran audiensi dengan pengurus PWI Kabupaten Sukabumi, Jumat 03/01/2024.
“Di kita ada Indikator System Average Interruption Duration Index (SAIDI), jadi pemetaan sesuai standar terhadap durasi padam listrik berapa lama, berapa kali padam, frekuensi tegangan, nah itu terus kita dorong agar sesuai dengan indikator SAIDI, tetapi kalau bagi pelanggan, saya yakin sering padamnya aliran listrik, sudah pasti complain, maka diupayakan bagaimana kita meminimalisir hal tersebut,” tambah Bud.
Ditanya terkait kelanjutan program PLN dalam pengoperasian gardu induk Jampang Kulon yang ditargetkan 2024 dapat selesai, Budi menjelaskan tinggal menunggu waktu penyelesaian pembangunan di dua tower saja.
“Untuk perkembangan itu, kemarin kita sudah sempat pertemuan di kantor Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, jadi memang masih terkendala di dua titik tower, yaitu T 32 dan T 33, yang lokasinya berada di PT Cakra,” jelas Budi.
“Sementara masih terkendala hal itu. Kalau tidak salah sedang berproses konsinyasi di pihak kejaksaan agung, mudah-mudahan itu segera berjalan lancar, sehingga nanti bisa di eksekusi untuk segera dilaksanakan pembangunan,” lanjut.Budi.
Dikomfirmasi terkait pemulihan dan transisi pasca bencana alam di Kabupaten Sukabumi, Manager UP3 Sukabumi mengutarakan, pihaknya dibantu dengan 17 UP3 yang lain, terus berupaya maksimal dalam menangani kerusakan jaringan yang berada di daerah bencana.
“Alhamdulillah penanganan bencana sudah selesai, tetapi bila tidak salah, menurut informasi BPBD Kabupaten Sukabumi, terdapat sekitar 4-6 kampung yang akan direlokasi, jadi kita sebenarnya, dimanapun masyarakat akan tinggal, dipastikan kita akan siap untuk memberikan pelayanan penerangan listrik kepada masyarakat,” papar Budi.
“Kalau kemarin sekitar 234 rumah terdampak bencana yang terdata di unit Palabuhanratu dan Cikembar, kita pastikan dengan status bencana, nanti bila pasang baru tidak akan dikenakan biaya lagi. Apalagi saat ini, gebyar PLN awal tahun 2025, ada promo tarif di Januari – Februari lalu discount naik daya 50 persen,” pungkas Budi.***
Foto : wartain.com/Intan
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Intan Fitri Utami