Wartain.com || Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi memastikan destinasi wisata aman untuk dikunjungi para wisatawan di libur natal dan tahun baru (nataru).
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi mengatakan, keamanan di area wisata bisa dipastikan setelah pihaknya melakukan pengecekan pasca bencana.
Meskipun 39 kecamatan terdampak bencana, saat ini seluruhnya sudah berstatus transisi bencana setelah sebelumnya ditetapkan status tanggap darurat bencana. Selain itu ada beberapa kecamatan yang sama sekali tidak terdampak bencana.
“Jadi semenjak ditetapkan Kabupaten Sukabumi tanggap darurat di tahap pertama saat itu masih 30 kecamatan m, kami sebetulnya sudah lakukan upaya untuk melakukan recovery atau pemulihan. Karena hasil penelitian yang kami dapatkan itu tidak semua kecamatan memiliki destinasi dan tidak seluruhnya terdampak,” ujar Sendi kepada Wartain.com, Kamis (26/12/2024).
Kendati demikian pihaknya menghimbau kepada para wisatawan agar tetap waspada. Mengingat berdasarkan prediksi BMKG curah hujan tinggi masih akan mengguyur wilayah Sukabumi hingga 30 Desember mendatang.
“Tentunya dengan kondisi cuaca seperti ini jangankan ketika hujan, mungkin ketika musim kemarau saja tingkat kehati-hatian itu harus diukur dan dihitung. Tetapi juga di lokasi destinasi kita pastikan aman di perjalanan,” ucapnya.
“Karena memang seluruhnya sudah kita lakukan pengecekan tentu di luar hujan informasi BMKG hari ini seperti kemarin saya juga menemukan beberapa wisatawan berkendara ke sana dan mereka sempat menepi dan makan-makan dan lain walaupun tidak seramai biasanya,” tambahnya.
Sendi menyebut pihaknya melakukan pembatasan di beberapa lokasi wisata seperti di Curug Sodong dan Curug Cimarinjung. Namun pembatasan yang dilakukan hanya area bukan berdasarkan jumlah pengunjung.
“Ada batasan tertentu yang mereka tidak boleh terus ke bawah (lokasi air terjun). Walaupun sudah aman gak boleh nyampe depan karena riskan. Takutnya kan musim hujan kita mengantisipasi,” jelasnya.
“Kemarin sudah ditunjukan oleh Pak Bupati dan beliau menyatakan ini boleh dibuka tapi kasih batasan saja jangan sampai ke depan. bagus, walaupun tampak di muka hanya tidak bisa ke air saja, dan memang harusnya tidak begitu untuk menjaga,” timpalnya.
Ia pun berharap agar wisatawan tidak takut untuk berkunjung ke Sukabumi meski beberapa waktu yang lalu sempat dilanda bencana. pengawasan ditingkatkan, “Kita sudah kasih papan pembatas, pengumuman juga sudah kita siapkan bahwa Sukabumi dengan bencana ini tidak tutup pariwisatanya. Jadi aksesnya sudah cukup aman,” katanya.
Meskipun sudah dinyatakan aman, Sendi mengaku di masa libur nataru mengalami penurunan pengunjung yang cukup signifikan. Hal itu ditandai dengan rendahnya tingkat okupansi di tiap hotel dan penginapan di area wisata.
“Jauh kalau tahun lalu misalkan target 30 persen itu kalau ada kenaikan bisa sampai 12,5 persen. Sekarang dari target itu masih di bawah masih 15 itu belum mencapai standar yang tahun lalu kita saksikan,” ucapnya.
“kami cukup prihatin dengan teman-teman pola booking belum sampai di atas 15 persen jadi okupansinya hari ini masih di bawah hotel restoran dan pasti berdampak pada ekonomi yang lain,” pungkas Sendi.***
Editor : Aab Abdul Malik
(RAF)