Wartain.com || Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Sosial (Dinsos) tengah mengupayakan realisasi program Sekolah Rakyat, sebagai bentuk komitmen menghadirkan akses pendidikan gratis dan layak bagi warga kurang mampu. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Pusat yang rencananya akan dibangun di kawasan Bumi Perkemahan Cikundul.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Sukabumi, Mulyadi, mengungkapkan bahwa proposal pembangunan telah diajukan dan saat ini tengah menunggu keputusan dari Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tim dari kementerian pun telah melakukan survei awal ke lokasi yang direncanakan.
“Luas lahan sekitar 7 hektar, dan sangat memungkinkan untuk segera dibangun ketika persetujuan turun. Namun, kemungkinan pembangunan di Sukabumi akan masuk tahap kedua atau sekitar tahun 2026, karena saat ini belum tersedia bangunan pendukung,” jelas Mulyadi, Selasa (13/5/2025).
Sekolah Rakyat ini dirancang khusus untuk jenjang pendidikan menengah atas (SMA), mengingat fasilitas SD dan SMP di Kota Sukabumi sudah cukup memadai. Konsepnya mirip boarding school, di mana siswa akan tinggal di asrama, sehingga tidak terbebani biaya transportasi maupun makan harian.
“Seluruh biaya pendidikan, makan, dan tempat tinggal ditanggung pemerintah. Ini murni gratis untuk keluarga yang tidak mampu,” tegasnya.
Pembangunan diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp100 miliar yang akan sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial. Selain pembangunan fisik seperti ruang kelas, asrama, dan fasilitas penunjang lainnya, tenaga pendidik juga akan disediakan oleh kementerian terkait.
“Jika terealisasi, akan dibangun 75 ruang kelas, masing-masing 25 kelas per jenjang. Kita dari daerah hanya bertugas menyiapkan lokasi dan merekrut calon siswa. Ini menjadi kesempatan emas bagi warga Sukabumi yang selama ini terkendala biaya pendidikan,” imbuh Mulyadi.
Pemerintah Kota berharap keputusan resmi dari kementerian dapat diperoleh pada Agustus mendatang, agar proses perencanaan lebih lanjut dapat segera dimulai. Program ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan pendidikan berkualitas sekaligus mengurangi angka putus sekolah di wilayah tersebut.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik