Wartain.com || Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, menghadiri peringatan World Rabies Day (WRD) tingkat Provinsi Tahun 2024, yang berlangsung di GOR Cisaat Kabupaten Sukabumi, Kamis 03/10/2024.
Peringatan hari Rabies Sedunia 2024 tingkat provinsi Jawa Barat tersebut, mengambil tema ” Breaking Rabies Boundaries” atau Mendobrak Batasan Rabies.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian RI, Pj Gubernur Jawa Barat, Plt Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Bupati Sukabumi, perwakilan FAO Indonesia, perwakilan USAID, Komunitas Pecinta Binatang (Anjing, Kucing, Monyet dan Musang) serta tamu undangan lainnya.
Kepada wartawan, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menuturkan, peringatan WRD tersebut menjadi momentum untuk mewujudkan Jabar bebas Rabies pada tahun 2024.
“Alhamdulillah di Jabar dalam 4 tahun ini, untuk gigitan hewan ada, tapi kasus Rabies tidak ada. Tahun depan mudah-mudahan secara nasional tahun 2030, Indonesia bebas Rabies,” tutur Bey.
Bey juga menegaskan bahwa peringatan Hari Rabies Sedunia dapat menstimulus sekaligus meningkatkan pemahaman akan pentingnya pencegahan dan pengendalian Rabies, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah, baik daerah maupun pusat, dalam menguatkan jejaring kerja terkait permasalahan Rabies.
Salah satu aktivitas di Jabar dalam rangka menuju bebas Rabies adalah Kader Siaga Rabies (KASIRA) atau kader Zoonosis. Program tersebut merupakan inisiasi kerja sama Kabupaten Sukabumi dengan LPPM IPB.
“Ini mudah-mudahan akan menjadi model dalam rangka bagaimana peran serta masyarakat dalam rangka untuk mencegah kasus Rabies,” tutur Bey.
“Tentunya, momentum ini juga diharapkan bisa memperbarui komitmen kita semua masyarakat dalam rangka memahami pentingnya bagaimana mencegah Rabies,” imbuh Bey.
Bey menambahkan, KASIRA merupakan upaya akselerasi pembebasan Rabies berbasis partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, serta diharapkan mampu meningkatkan sinergi unsur Puskeswan, Puskesmas dan instansi terkait dalam meningkatkan motivasi dan komitmen kader juga mendorong implementasi konsep “One Health.”
“Berharap strategi pengendalian Rabies dapat dilaksanakan secara efektif, sebagai bentuk dukungan menuju Nol Kematian Manusia Akibat Rabies (Zoonosis) pada Tahun 2024 serta Jabar dapat terbebas dari Rabies pada tahun 2024,” harap Bey.
Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI Agung Suganda menyatakan, Peringatan Hari Rabies Sedunia ini merupakan langkah strategis dalam menekan kasus Rabies.
Agung menuturkan bahwa penyakit Rabies di Indonesia kepada manusia saat ini sangat memprihatinkan, di mana setiap tahun rata-rata gigitan mencapai di atas 86 ribu dengan angka kematian 86 sampai 90 kasus per tahun.
“Tahun ini, kasus gigitan sudah mencapai 113 ribu, baru bulan September dengan kematian 94 kasus,” tambah Agung
Agung menjelaskan, banyak daerah di Indonesia yang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies, yakni Bali, NTT, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Sulawesi Utara.
“Kita tentu berupaya dari sisi penanganan pada manusia. Harusnya cepat penanganannya, itu mulai dari masyarakat untuk pengetahuan masyarakat. Jika digigit segera gosok sabun dengan cuci air mengalir, itu mungkin akan menolong, kemudian datang ke Puskesmas,” pungkas Agung.***
Foto : wartain.com/Aab
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Dul