Wartain.com || Sempat molor selama 3 tahun, pembangunan tower SUTT KV 150. PLN UPP JBT 1 bersama BPN Kantah Kabupaten Sukabumi, akhirnya berhasil mengukur lahan untuk titik koordinat sesuai dengan penentuan lokasi (Penlok) di T32 dan T33, Kamis 20/02/2025.
Teriakan masyarakat Sukabumi Selatan atau Pajampangan yang sering mati listrik secara tiba-tiba akibat kurangnya pasokan listrik, sekarang sudah mulai lega, pasalnya, hambatan terkait pemasangan tower SUTT KV 150 di dua titik tersebut kini sudah terjawab dengan selesainya pengukuran lahan.
Diketahui, sebanyak 88 tower yang dibutuhkan untuk pasokan tambahan daya listrik yang akan sampai ke gardu induk yang ada di Jampangkulon, tertahan di 2 titik lahan yang dikuasai oleh Cakra Mas.
Berdasarkan penelusuran, pemilik lahan dari Cakra Mas, tetap bersikukuh tidak mau menyerahkan lahan yang akan dibangun untuk tower T32 dan T33, dengan alasan diatas lahan tersebut mau digunakan landasan udara untuk kepentingan olahraga. Padahal lahan yang dibutuhkan hanya berukuran 20 x 20 meter dan panjang lintasan 200-400 meter saja.
Atas sikap dari Cakra Mas yang bersikeras untuk menahan lahan tersebut, akhirnya PLN bersama BPN mengukur secara paksa sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku.
Ditemui wartain.com disela-sela pengukuran lahan, Manger Proyek PLN UPP JBT 1, Nugroho Budi mengungkapkan, pihak PLN sebenarnya sudah beberapa kali melakukan pemanggilan dan mediasi ke pihak Cakra Mas, akan tetapi tidak pernah menemukan titik temu.


“Proyek ini kan sudah hampir 3 tahun jalan. 86 titik tower sudah selesai dibangun. Hanya 2 titik ini yang mengalami kendala,” ungkap Budi.
“Ya, akhirnya Kami terpaksa melakukan tindakan pengukuran secara paksa bekerjasama dengan BPN, walaupun belum ada penyerahan secara sukarela dari pihak Cakra Mas,” tambah Budi.
Ditanya terkait uang pengganti lahan yang digunakan untuk pembangunan tower, Budi menjelaskan, hal tersebut untuk selanjutnya akan dilimpahkan ke pengadilan sebagai lembaga yang akan menerima titipan uang pengganti.
“Untuk konsinyasi sendiri nantinya pihak Kami akan menitipkan ke pengadilan. Persoalan Cakra Mas bersikukuh tidak mau menyerahkan, nanti pengadilan lah yang memutuskan,” jelas Budi
“Karena listrik ini termasuk bagian dari Proyek Strategi Nasional (PSN), Kami harap pihak Cakra Mas mau dengan sukarela menerima lahannya digunakan untuk pembangunan tower, karena kepentingan masyarakat harus diutamakan,” pungkas Budi.
Berdasarkan pantauan, pengukuran lahan tersebut berjalan dengan lancar, aman dan tertib. Aparat kemanan gabungan dari, Polres Sukabumi, TNI dan Satpol PP serta beberapa Ormas, mengawal terus pengukuran lahan tersebut sampai selesai.***
Foto : Intan
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Dul