Wartain.com || Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto mulai berjalan di beberapa daerah tak terkecuali di Kota Sukabumi.
Sebanyak 1.686 porsi makanan telah di distribusikan ke empat SD dan satu SMP di Kecamatan Cibeureum. Dalam satu porsi para siswa mendapatkan nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat mengatakan, program MBG tersebut ditargetkan sementara untuk siswa di tingkat SD sesuai SK serempak di setiap kabupaten dan kota.
“Alhamdulillah di Kota Sukabumi kita yang pertama di Cibeureum. melihat komposisi siswa terutama kondisinya ya. Tadi dari kelas 1,2,3 sampe 6. Kita ada 1.686 tersebar di SD Loasari, SD Cibungur,SDIT Al Amin, dan satu lagi Rancakadu,” ujar Punjul, Senin (6/12/2024).
Punjul menyebut Kecamatan Cibeureum menjadi prioritas pertama di program MBG. Hal itu mengacu kepada jumlah angka stunting yang cenderung tinggi di wilayah tersebut. Kedepan pihaknya juga berkomitmen akan memberikan hal serupa kepada ibu hamil.
“Kelihatannya dari jumlah mohon maaf stunting, memang di prioritaskan mudah-mudahan ada perubahan dari cara makan ini dari siswa. Tapi mungkin nanti ada ibu hamil (juga) jadi satu dapur nanti ada 3.000 orang yang dapat ini setiap hari dari senin sampe jumat untuk siswa, tapi mungkin untuk ibu hamil bisa ada ketentuannya,” lanjutnya.
“Mudah-mudahan dengan cara seperti ini kita juga harus membuat kebiasaan makan agar nanti seimbang gizinya. Tujuannya kan Presiden agar gizinya seimbang dan bisa tumbuh sehat dan cerdas untuk generasi mendatang juga,” pungkas Punjul.
Sementara itu Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji mengatakan, kedepan pihaknya juga terus mengusahakan kesiapan kecamatan lainnya dalam menjalankan program MBG.
Kendati demikian pihaknya hanya mempunyai wewenang dalam memastikan program MBG berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Karena program tersebut dioperasikan dan dikendalikan penuh oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Sekolah di kecamatan lain tentu berdasarkan kesiapan. Banyak yang perlu disiapkan pertama satuan pelaksana gizinya meliputi peralatan masak, distribusi, kesiapan SDM, dan banyak lagi terkait dengan pembuangan limbah dan sebagainya, perlu kesiapan,” ujar Kusmana.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik