Wartain.com, Sukabumi || Sejumlah lembaga dan relawan terus berdatangan untuk membantu para korban tedamapak serta terancam akibat tanah longsor di Kp. Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jumat 26/01/2024.
Diketahui, akibat longsor yang terjadi pada hari Rabu 24/01/2024 tersebut, 13 rumah mengalami rusak berat yang dimiliki 16 KK dan dihuni 54 jiwa.
Sementara menurut data yang dirilis media center BPBD, ada 60 rumah yang terancam, 2 sarana umum, 6 rumah masuk zona merah, 1 mushola dan 1 posyandu, juga masih dikhawatirkan untuk terkena dampak susulan.
Untuk mengantisipasi dan menangani peristiwa itu, BPBD Kabupaten Sukabumi dibantu Kementrian Sosial RI mendirikan Posko Bencana, tenda pengungsian serta posko kesehatan.
Sejauh ini selain lembaga/intansi terkait, sudah banyak juga berdatangan para relawan kemanusiaan yang sengaja datang ke lokasi untuk membantu meringankan beban sesama terutama korban tedamapak dan terancam.
Sejauh ini baik intansi maupun relawan yang sudah langsung terjun ke lokasi, tercatat ada 26 lembaga diantaranya, dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinkes, Damkar, Pramuka Peduli, RAFI, PMI, BASARNAS, BNPB dan sejumlah relawan kemanusiaan lainnya.
Ditemui wartain.com, di Media Center bencana, Manajer Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng mengatakan, untuk sementara pihaknya fokus kepada evakuasi korban yang terdampak dan terancam.
“Kami dari BPBD untuk sekarang lebih fokus mengevakuasi korban terdampak dan terancam. Mereka kami ungsikan ke tenda darurat yang sudah disediakan, dan memastikan mereka aman,” katanya.

Daeng menambahkan, untuk masa tanggap darurat sendiri untuk tahap ke-1 waktunya selama 7 hari, dan memungkinkan apabila masih terjadi pergerakan yang mengancam warga akan ditambah untuk seminggu kedepan.
“Masa tanggap darurat pertama kita punya waktu selama 7 hari, dan dimungkinkan akan ditambah lagi selama seminggu kedepan, apabila diindikasikan masih ada pergerakan tanah, yang memungkinkan longsor susulan, tambahnya.
Petugas BPBD sendiri tiap hari membuka posko dari jam 08.00 sampai jam 21.00 dengan kekuatan personil secara penuh. Sementara untuk pelayanan tetap dibuka 24 jam dengan personil piket.
“Setiap hari kita buka selama 12 jam untuk pelayanan. Sementara untuk jaga-jaga kita tetap buka selama 24 jam dengan personil jaga secara bergilir,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang relawan yang ikut membantu dari komunitas “Jampang Peduli” H. Eka Widiaman mengungkapkan, dirinya beserta relawan lain sengaja datang ke lokasi untuk ikut sama-sama membantu meringankan beban para korban.
“Kita datang membawa akomodasi dan logistik untuk ikut membantu meringankan beban saudara kita yang terdampak maupun terancam. Walaupun alakadarnya setidaknya sisi kemanusiaan inilah yang mereka butuhkan,” ungkapnya.
Ia berharap, baik korban terdampak maupun terancam bisa sabar, tawakal dan selalu hati-hati dalam menghadapi situasi seperti ini.
“Pesan saya korban yang terdampak maupun terancam bisa sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan ini. Tentunya yang paling penting kita harus hati-hati dalam menghadapi situasi cuaca ekstrim yang belakangan melanda wilayah Sukabumi,” harapnya.
Sampai berita ini tayang logistik bantuan masih terus berdatangan, dan langsung dikumpulkan di posko bencana serta dicatat oleh tim. Sejumlah bantuan yang dikirim tersebut, meliputi sembako, makanan bayi, air mineral, selimut dan pakaian layak guna.***
Foto : wartain.com/Aab
Reporter/Editor : Aab Abdul Malik
