Wartain.com || Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengajak generasi muda untuk meneladani perjuangan Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto. Ferry mengatakan pemikiran besar HOS Tjokroaminoto untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui gerakan Sarekat Islam masih diaplikasikan hingga saat ini.
“Tentu kita harus melanjutkan perjuangan dan cita-citanya (HOS Tjokroaminoto) untuk mewujudkan kedaulatan sebuah negara dengan prinsip-prinsip yang dimilikinya dan Sarekat Islam dengan menggunakan semurni-murninya tauhid, setinggi-tingginya ilmu dan sepandai-pandai siasat,” ujar Wamenkop Ferry Juliantono saat mengunjungi rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya dikutip keterangan pers tertulisnya, Jumat (11/4/2025).
Ferry menilai kemandirian ekonomi yang diperjuangkan oleh HOS Tjokroaminoto sejalan dengan prinsip-prinsip koperasi saat ini. Pasalnya, kata Ferry, koperasi juga menganut sistem kemandirian yang diperjuangkan bersama-sama oleh seluruh anggota koperasi.
Ferry berharap koperasi dapat menjadi wadah yang ideal dalam mendorong peningkatan kesejahteraan anggota melalui gerakan bersama. Tentu, lanjut Ferry, hal itu harus berjalan tanpa intervensi dari berbagai pihak.
Dalam kunjungannya ke rumah HOS Tjokroaminoto di Jl Peneleh Gang VII No 29-31 yang kini menjadi museum tersebut, Ferry mengaku terkesan dengan jejak-jejak peninggalan sejarah masa lalu. Di mana, sejarah-sejarah itu menggambarkan solidnya tekad para pahlawan dan pendiri bangsa dalam upaya mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
“Beliau (HOS Tjokroaminoto) dan Sarekat Islam menjadi bukti sejarah perjuangan Indonesia (mencapai) kemerdekaan. Jejak peninggalan Pak Tjokroaminoto masih bisa kita rasakan sampai sekarang,” katanya.
Ferry menerangkan HOS Tjokroaminoto konsisten mengajar dan berdiskusi dengan para aktivis muda salah satunya adalah Proklamator Kemerdekaan Ir Soekarno dan sejumlah tokoh nasional lainnya. Meskipun rumahnya sederhana, perannya dalam pergerakan nasional tidak bisa dianggap remeh.
Terkait dengan gerakan Sarekat Islam yang dipimpin Tjokroaminoto bersama Samanhudi sebagai ketua menjadi sebuah organisasi besar yang sangat disegani oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Bahkan karena dianggap menjadi sebuah ancaman terhadap stabilitas politik dan ekonomi penjajah, organisasi tersebut dibatasi anggotanya.
“Dari rumah itu muncul pikiran-pikiran besar untuk membangun pemerintahan sendiri dan keinginan untuk menciptakan kemandirian secara ekonomi, kemudian Tjokroaminoto melanjutkan perjuangannya untuk membesarkan organisasi bersama Kyai Samanhudi,” ucap Ferry.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)