26.7 C
Jakarta
Rabu, Mei 21, 2025

Latest Posts

19 Pelajar Sukabumi Jalani Program Pembinaan Karakter di Barak TNI, Fokus pada Rehabilitasi dan Disiplin

Wartain.com || Sebanyak 19 pelajar tingkat SMA sederajat dari Kota dan Kabupaten Sukabumi dikirim ke Pusat Pendidikan Bela Negara Rindam III/Siliwangi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, untuk mengikuti program pembentukan karakter. Program ini dirancang sebagai bentuk rehabilitasi dan penanaman nilai disiplin bagi remaja yang pernah terlibat dalam berbagai perilaku menyimpang.

Para siswa yang dikirim merupakan hasil seleksi ketat dari total 40 peserta awal yang disaring oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Jawa Barat. Setelah melalui tahapan skrining dan pemeriksaan kesehatan, hanya 19 pelajar yang dinyatakan layak untuk mengikuti program. Mereka terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 1 siswi, dengan tingkat kenakalan yang tergolong serius, seperti terlibat dalam tawuran, kecanduan gawai, konsumsi alkohol, penyalahgunaan psikotropika, hingga perilaku menyimpang lainnya.

“Yang kita prioritaskan adalah mereka yang memiliki tingkat permasalahan paling berat, seperti yang dijuluki ‘panglima’ tawuran. Tapi tentu semuanya ikut dengan persetujuan dan pemahaman dari orang tua masing-masing,” ujar Kepala KCD Wilayah V, Lima Faudiamar, Kamis (8/5/2025).

Menurut Lima, sebagian siswa tidak dapat ikut karena alasan kesehatan, seperti menderita gangguan lambung kronis atau masalah pada paru-paru. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih dulu di RSI Asy-Syifa sebelum keberangkatan ke barak militer.

Mayoritas peserta berasal dari kelas 12 dan sebagian besar diketahui pernah berhadapan dengan aparat penegak hukum. Adapun siswa kelas 10 dan 11 diberikan prioritas untuk dicegah agar tidak semakin jauh terjerumus.

Program ini berlangsung selama dua pekan, namun durasi bisa diperpanjang tergantung pada kondisi psikologis dan tingkat kecanduan peserta, terutama bagi yang mengalami kecanduan digital yang cukup serius. Kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat tanpa membebankan biaya kepada peserta.

Di tengah pelatihan karakter yang disiplin, proses pendidikan formal tetap berlangsung. Dinas Pendidikan menyiapkan sejumlah guru dari sekolah terdekat untuk memberikan pelajaran akademik kepada para siswa, mulai dari mata pelajaran umum hingga kejuruan.

“Pembelajaran tetap berjalan. Kami kirimkan guru matematika, fisika, hingga otomotif ke lokasi. Namun, yang utama adalah pembentukan sikap disiplin dan kemandirian,” ungkap Lima.

Rencana ke depan, program serupa akan dilanjutkan dalam batch kedua, dengan target 40 pelajar lainnya—masing-masing 20 dari kota dan 20 dari kabupaten. Mereka akan melalui proses yang sama: skrining, pemeriksaan kesehatan, dan persetujuan orang tua.

Lima juga menekankan bahwa di balik kenakalan para remaja ini, terdapat persoalan yang lebih dalam. Banyak dari mereka berasal dari latar belakang keluarga yang minim perhatian dan penuh konflik.

“Kalau bicara dari hati ke hati, kita sedih. Ternyata anak-anak ini sebenarnya hanya ingin diperhatikan. Banyak orang tua terlalu sibuk, atau rumahnya penuh pertengkaran. Jadi, ini bukan semata soal kedisiplinan, tapi pemulihan karakter dan hubungan emosional juga,” katanya.

Ia berharap, para siswa yang mengikuti program ini bisa pulang sebagai pribadi yang lebih baik dan menjadi agen perubahan positif di lingkungan sekolah maupun pergaulan mereka.

“Kami ingin anak-anak ini pulang dan bisa berkata kepada teman-temannya, ‘Ayo, kita berhenti tawuran. Lebih baik kita bersahabat dan saling mendukung.’ Itulah harapan besarnya,” tutup Lima.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.