Wartain.com || Tertunduk lesu, itulah yang terjadi kepada 84 Pekerja Migran korban Penempatan Ilegal yang baru saja mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Mereka sebelumnya dipekerjakan dalam praktik scammer atau penipuan online di Kota Myawaddy, Myanmar.
Para pekerja Migran yang dipulangkan pada Jumat (28/2) malam, disambut Tim Gabungan lintas Instansi yakni @kemlu_ri , @kemensosri @kemenp2mi dan @bareskrim POLRI.
Direktur Layanan Pengaduan, Mediasi, dan Advokasi Pekerja Migran Indonesia pada Pemberi Kerja Perseorangan Kementerian P2MI, Firman Yulianto mengatakan kejadian ini menjadi hikmah agar masyarakat yang ingin kerja di luar negeri memperhatikan aspek-aspek jaminan keamanan dan keselamatan.
Ia mengingatkan agar tidak terbuai gaji besar menjadi pekerja migran ilegal yang berpotensi besar ditipu dan dieksploitasi. Dia meminta masyarakat agar berangkat melalui jalur legal atau prosedural sehingga memiliki kontrak kerja resmi dan terjamin karena keberadaannya diketahui oleh pemerintah.
“Tentunya kami dari KemenP2MI terus menerus mengingatkan kepada para masyarakat untuk bekerja harus siap mental, tentunya harus punya perjanjian kerja yang resmi dan diketahui oleh perwakilan RI. Mungkin saya rasa itu saja dari kami, KemenP2MI terus menerus mengingatkan untuk bagaimana supaya bekerja yang aman dan prosedural,” ucap Firman di lokasi kedatangan Bandara Soetta.
Selanjutnya 84 pekerja migran Indonesia ini ditempatkan sementara di Rumah Pelindungan dan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial (Kemensos) di Bambu Apus, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dimintai keterangan terlebih dahulu sebelum nantinya dipulangkan ke daerah asal.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)