Wartain.com || Kepulangan jenazah korban penyiraman air keras yang meninggal di RSHS Bandung, disambut tangis histeris keluarga korban.
Diberitakan sebelumnya, korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh seorang suami yang bernama Gagan (59) terhadap istrinya Dedeh Kurniasih (46) pada hari minggu 29/12/2024, mengakibatkan luka bakar di sekujur tubuh korban.
Korban selaku istri pelaku beserta 5 korban lainnya langsung mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sekarwangi dan Puskesmas Nagrak. Tiga korban dilakukan rawat jalan, sementara 3 korban yaitu Dedeh Kurniasih, AG dan MSA harus dirujuk ke RSHS Bandung.
Dua minggu mendapatkan perawatan di RSHS Bandung dan sudah menjalani operasi, nyawa Dedeh Kurniasih tidak tertolong. Dedeh menghembuskan nyawa terakhir pada Senin malam 13/01/2025 sekitar pukul 21.30 WIB.
Berita kepergian Dedeh Kurniasih sontak membuat syok keluarganya. Mereka semua seolah-olah tidak menerima atas meninggalnya korban penyiraman air keras tersebut.
Ditemui wartain.com, Kakak korban Ecep mengungkapkan, bagaimana perasaan keluarga setelah menerima kabar meninggalnya korban.
“Saya sedih, saya gak terima adik Saya seperti ini,” ungkap Ecep sambil menahan isak tangisnya, Selasa 14/01/2025.
“Kalau meninggal itu sudah takdir dari Allah. Tapi, prosesnya yang gak Kami terima,” tambah Ecep selaku kakak pertama Almarhumah.
Ditanya terkait permintaan korban terhadap pelaku, Ecep menegaskan dirinya akan menyerahkan semua proses hukumnya ke pihak yang berwajib.
“Saya serahkan sepenuhnya proses hukumnya ke pihak yang berwajib. Yang penting Kami inginkan pelaku dihukum dengan hukuman yang setimpal,” pungkas Ecep.***
Foto : wartain.com/Aab
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Dul