Foto : ilustrasi
Wartain.com, Jakarta || Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.175 per dolar AS pada Rabu 02/08/2023 sore. Mata uang Garuda melemah 59,5 poin atau minus 0,39 persen dari perdagangan sebelumnya.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menempatkan rupiah lesu ke Rp15.171 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau berada di zona merah. Tercatat dolar Singapura melemah 0,1 persen, Yuan China minus 0,09 persen, Won Korea Selatan minus 1,12 persen, dan Ringgit Malaysia minus 0,62 persen.
Lalu, Peso Filipina minus 0,72 persen, Rupee India melemah 0,38 persen, dan Dolar Hong Kong minus 0,09 persen. Di sisi lain, Yen Jepang menguat 0,4 persen.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga melemah. Dolar Australia melemah 0,53 persen, Franc Swiss minus 0,16 persen, dan Dolar Kanada minus 0,17 persen. Sedangkan, Euro Eropa menguat 0,05 persen dan Poundsterling Inggris 0,1 persen.
Dikutip dari cnnindonesia.com, Senior Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, hari ini rupiah melemah karena meningkatnya kekhawatiran global pasca Fitch Ratings, menurunkan peringkat surat utang jangka panjang AS dari sempurna atau ‘AAA’ ke level ‘AA+’
“Lebih karena meningkatnya kekhawatiran global pasca US downgrade,.dan tendensi kenaikan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) ke depan,” imbuhnya kepada CNNIndonesia.com.
Reny mengatakan, pasar tengah khawatir akan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed) berlanjut ke level tertingginya selama 22 tahun. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi, dan pasar tenaga kerja yang masih kuat, membuka peluang bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga acuannya ke depan.
“Pada FOMC-23, The Fed diprediksi masih menaikkan FFR sebesar 25 bps kembali,” ucapnya.***
Sumber cnnindonesia.com
Editor : Raka Azi
(Aab/SRM)