Wartain.com, Sukabumi || Muhammad Nur Febrian (5) seorang anak asal Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakan Lima, Kabupaten Sukabumi yang divonis mengidap penyakitnya langka menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Ciawi, Bogor, Senin 11/09/2023, Pukul 15.00 WIB.
Putra dari pasangan Dian Haryana (32) dan Wiwin Wiana (41) divonis mengidap penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS) yang dideritanya sejak Agustus lalu.
Menurut keterangan sang ayah, Rian sapaan akrab sang anak, awalnya curiga terhadap kondisi Rian yang semakin hari semakin lemah, bahkan sebagian anggota tubuhnya membutuhkan bantuan untuk dapat bergerak.
“Pertama anak masuk ke (rumah sakit) primaya dokter anak dari sana di periksa terus di kasih obat anti radang dan vitamin dari dokter anak, setelah 3 hari minum obat dari anak obat nya gak ada reaksi malah makin lemas seluruh badan dan keesokannya langsung datang lagi ke primaya untuk minta di cek lagi,” ucap Dian kepada wartain.com.
Dian menambahkan setelah menghubungi beberapa rumah sakir di Sukabumi bahkan Bandung namun terkendala ruangan yang penuh. Akhirnya sang anak bisa mendapat perawatan di RSUD Ciawi.
“Akhirnya saya dapat info ada ruangan kosong di RS Ciawi dan mendapat ruangan untuk anak setelah di periksa dan di cek hasil nya anak saya terkena virus auto imun,” pungkasnya.
Rian menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 15.00 WIB, setelah mendapat perawatan intensif, dan tiba di rumah duka sekitar pukil 18.00 WIB.
Sindrom Guillain-Barre atau biasa dikenal sebagai penyakit GBS adalah kondisi langka yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf. Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan otot jika tidak diobati secepatnya.
Penyakit GBS (sindrom Guillain-Barre) adalah kondisi darurat medis. Sebagian besar orang dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan khusus.***
Foto: wartain.com/Raika Putra Damara
Reporter: Ikhlasul Amal Fauzan
Editor: Raka A. Firmansyah