Wartain.com || Karyawan PT MRT Jakarta, Disa Dwi Yarto (39), ditemukan tewas mengambang di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung, Jakarta Timur, Jumat 10/11/2023 pagi.
Jasad Disa, yang mengenakan kaus biru dan celana pendek coklat, mengapung di antara eceng gondok dan tumpukan sampah.
Pria bertubuh gempal tersebut ditemukan dalam posisi telungkup, hanya bagian punggung yang tampak dari permukaan air.
Dugaan pembunuhan mencuat berdasarkan kondisi fisik mayat yang terdapat luka sayatan dan bercak darah di jembatan.
“Dari bercak darah, kemungkinan lokasi ini hanya tempat pembuangan saja. Eksekusi tidak di sini,” ucap Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra, dilansir dari Kompas.com, Sabtu 11/11/2023.
Panji mengatakan, korban diduga dibunuh saat melakukan cash on delivery (COD) untuk pembelian mobil dengan pelaku.
“Sementara, kami mendapatkan informasi seperti itu (dibunuh saat COD mobil) dari anggota. Ini sedang didalami oleh anggota,” ujarnya.
Korban dibunuh oleh pelaku yang berpura-pura membeli mobil Fortuner miliknya sesaat setelah melakukan cash on delivery (COD).
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, rencana pembunuhan itu didalangi oleh R (29) yang terlilit utang sebesar Rp 3 miliar. R kemudian mengajak IS (31), JS (48), dan satu pelaku lain untuk membunuh korban agar bisa membawa kabur mobilnya.
“Para pelaku ingin mengambil barang korban dengan cara menghilangkan nyawa korban. (Modusnya) berpura-pura menjadi pembeli mobil Fortuner 2020 milik korban,” kata Titus.
Saat melancarkan aksinya, para pelaku kemudian mengajak korban untuk COD sambil menunjukkan bukti transfer palsu.
“Pelaku bertemu dengan korban dan menunjukan bukti transfer palsu yang telah diedit,” ujar Titus.
Saat itu, Disa tidak percaya terhadap bukti transfer yang ditunjukkan pelaku, sehingga memutuskan untuk pulang.
Namun, para pelaku yang saat itu mengantarkan korban pulang langsung mengeksekusinya di dalam mobil.
“Para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban. Kemudian, korban dibuang di saluran air KBT Cakung,” terang Titus.
Polisi menyebut, saat ditemukan, terdapat beberapa luka tusuk dan sayatan pada tubuh korban. Salah satunya, luka sayatan yang lebar dan cukup dalam di bagian leher. Ada juga sekitar lima luka tusukan pada dada, luka sayatan pada pergelangan tangan sebelah kiri, serta lebam pada punggung tangan sebelah kiri.
“Luka di tangan kemungkinan (bentuk) perlawanan, lukanya dari sajam (senjata tajam),” ujar Panji.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki jenis sajam yang digunakan untuk menusuk dan menyayat mayat tersebut.
Namun, polisi telah menangkap serta menetapkan R, IS, dan JS sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap karyawan MRT ini.
Sedangkan, satu orang pelaku masih berstatus buron dan dalam pencarian pihak berwajib.***
Foto: Ilustrasi
(Red)