Wartain.com, Bandung || Tahura Bandung dikejutkan oleh aroma busuk seperti bangkai semerbak. Ternyata bau itu muncul dari bunga bangkai raksasa Amorphophallus Titanum yang tengah mekar.
Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda, Cimenyan, Kota Bandung ini sedang menikmati hari ketiga mekarnya bunga bangkai setinggi 2,7 meter dan lebar 80 sentimeter itu. Wajahnya masih terlihat cantik meskipun warnanya tak lagi segar. Seperti diketahui, bunga bangkai ini hanya mekar sempurna selama 2-3 hari.
“Jadi bunga bangkai ini pada hari Kamis (25/1) 19.00 sore masih mengerucut, kuncup begitu. Begitu Jumat pagi, itu mekar sempurna di tinggi 2 meter 7 sentimeter, itu termasuk rekor ya tingginya. Tapi hanya bertahan lima jam. Sekitar jam 12 siang sampai sore begitu sudah mulai berubah tidak sesegar itu lagi warnanya,” kata Dicky, Pengendali Ekosistem Hutan, Sabtu 27/01/2024.
“Hari ini hari ketiga mekar, sudah mulai terlihat layu ya, kelopaknya tidak lagi selebar kemarin, batangnya juga sudah mulai tidak tegak. Warnanya sedikit berubah, ini diperkirakan nanti sore mungkin sudah layu. Layunya bisa berubah warna atau bahkan batangnya patah,” lanjut dia.
Dia pun menunjukkan foto-foto dan video timelapse yang ia dokumentasikan. Lalu Dicky bercerita bahwa kehadiran bunga bangkai ini tak disangka-sangka. Dari tiga bibit yang ditanam, dua di antaranya diperkirakan tumbuh pada tahun ini.
Sedihnya, salah satu bibitnya justru gugur karena tak mampu bertahan dengan cuaca panas yang sempat melanda Kota Bandung.
“Ini kan kejadian 3-5 tahun sekali ya, kita tidak bisa prediksi pada tahun berapa lagi akan tumbuh. Awalnya itu yang bibit satunya di depan, kurang lebih 5 meter dari sini lah jaraknya. Itu sudah mulai kuncup, tapi ternyata mati karena cuaca panas. Sekarang hanya tersisa seperti lubang begitu,” cerita Dicky.
“Malah yang ini justru tumbuh. Langsung kita bersihin, kita abadikan momennya untuk observasi, kita juga belum sempat kasih tulisan ‘do not touch’ ya karena ini nggak boleh dipegang. Jadi kami aja yang turun langsung, kasih edukasi ke wisatawan yang lihat sambil memperingati untuk boleh foto tapi nggak boleh dipegang,” lanjutnya.
Kelopak yang cantik tapi beraroma busuk ini sejatinya jadi cara adaptasi yang dimiliki bunga bangkai, untuk menarik serangga. Beberapa semut dan lalat terlihat menghinggapi kelopak berwarna merah tua dan batangnya yang tegak berwarna hijau kekuningan.
Peristiwa langka ini menarik perhatian banyak wisatawan yang hadir ke Tahura. Mereka asyik berfoto mengabadikan momen mekarnya si bunga bangkai. Beberapa di antaranya juga dibuat penasaran dengan fenomena ini, hingga melontarkan banyak pertanyaan pada Dicky.
Seperti salah seorang pesepeda yang mampir ke Tahura. Ia terlihat antusias melihat dokumentasi yang ditunjukkan oleh Dicky, sembari memperhatikan perbedaannya dengan mekarnya bunga di hari ketiga ini.***
Foto : travel.detik.com
Editor : Aab Abdul Malik
(Fadila)