Wartain.com || Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana, mengkritik keras wacana penggabungan sembilan kecamatan dari Kabupaten Sukabumi ke Kota Sukabumi. Ia menyebut langkah itu tidak relevan dengan semangat pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara yang sudah diperjuangkan bertahun-tahun.
“Sejarah sudah mencatat perjuangan tokoh-tokoh pendahulu memekarkan Kabupaten Sukabumi. Prosesnya memakan waktu, biaya, dan tenaga. Sekarang tiba-tiba muncul keinginan Kota Sukabumi untuk ‘mencaplok’ wilayah utara, itu tidak relevan dengan perjuangan kami,” kata Andri kepada wartawan, Jumat 15/08/2025.
Ia menjelaskan, Kabupaten Sukabumi merupakan daerah terluas di Pulau Jawa dan Bali. Sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wilayah ini bersama Garut dan Bogor telah disepakati siap dimekarkan menjadi daerah otonom baru.
Andri mengaku heran karena wacana penggabungan ini muncul tanpa ada komunikasi resmi. “Saya dua periode duduk di Komisi I. Tidak pernah ada pembicaraan, sapaan, atau koordinasi dari pihak Wali Kota. Tiba – tiba hari ini di beberapa kesempatan dia (Wali Kota Sukabumi) nyeleneh mengajukan isu yang hari ini sedang di anggap mulai menghangat,” kata Andri
Menurutnya, dampak wacana ini akan besar bagi tata wilayah dan ekonomi. “Kesepakatan tentang pemekaran sudah ada kajian luasnya. Jika berubah, tentu akan mengganggu ekosistem yang sudah dirancang, termasuk perekonomian dan tata wilayah utara dan selatan,” jelasnya.
Ia bahkan menyarankan kepada Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki untuk fokus membenahi kota yang ada. Tata dulu terminal, drainase, dan persoalan penataan kota lainnya. “Jangan berbicara memperluas wilayah. Sudah berbuat apa dia hari ini di Kota Sukabumi? Jangan dulu berbicara ingin melebarkan luas wilayah,” tegas Andri.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)
