Wartain.com || Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Langlangbuana (UNLA) kembali menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pihak kampus yang dinilai tidak responsif terhadap aspirasi mahasiswa.
Melalui unggahan resmi di akun Instagram mereka, BEM UNLA menyatakan bahwa banyak tuntutan dan keluhan mahasiswa yang seolah-olah diabaikan oleh pihak kampus.
Adapun yang di suarakan oleh BEM UNLA Yaitu :
Lembaga Budak Akreditasi?
Hingga saat ini, audiensi yang diharapkan masih belum terealisasi. DPM-U telah dua kali mengajukan surat permohonan audiensi, namun semuanya ditolak. Baru pada surat ketiga, ada tanggapan berupa undangan pertemuan dengan jajaran rektorat. Namun, pertemuan tersebut hanya melibatkan Biro Kemahasiswaan, Ketua DPM-U, dan Presiden Mahasiswa.
“Yang mengecewakan, pertemuan itu, yang awalnya dianggap untuk membahas jadwal audiensi, justru berbalik arah menjadi forum di mana pihak rektorat mengaudiensi kami,” bunyi unggahan BEM UNLA dalam akun IG nya.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar- mengapa pihak rektorat tampaknya tidak menginginkan audiensi terbuka? Alasan yang diberikan adalah audiensi terbuka dianggap tidak efektif, dan mereka lebih memilih agar aspirasi disampaikan melalui Ketua BEM dan DPM saja.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah lembaga ini tidak dianggap sebagai mitra, melainkan hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akreditasi? Sebab, hingga kini, organisasi mahasiswa tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak. Bahkan, hak-hak yang seharusnya diterima juga tak kunjung terpenuhi.
“Kami harap audiensi dapat di laksanakan secara terbuka jika memang pihak rektorat memperdulikan kesejahteraan masyarakat UNLA,” lanjut bunyi unggahan nya.***
Sumber : Instagram BEM UNLA
(M Nabil/Biro Bandung)