Wartain.com || Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat, menggelar kegiatan Pembinaan dan Pembekalan bagi Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI), bertempat di Hotel Horison Ultima, Jalan Pelajar Pejuang 45 No 121, Turangga, Lengkong, Kota Bandung, Rabu 23/10/2024.
Kegiatan tersebut digelar, untuk meningkatkan kapasitas serta pemahaman Tugas serta Fungsi, bagi semua Komunitas Relawan PMI yang ada di masing-masing Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat, Kombes Pol Mulia Nugraha mewanti-wanti masyarakat untuk tidak tergiur tawaran dari calo PMI yang memberikan pekerjaan di luar negeri.
Pasalnya, pekerjaan yang ditawarkan calo PMI dengan berbagai macam iming-iming menguntungkan tersebut pasti ilegal atau unprosedural, bahkan PMI bisa menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Tawaran dari calo ini menggiurkan ya, seperti contoh (penempatan) ke Timur Tengah gaji lebih besar, bisa umroh dan sebagainya, tapi ternyata di sana banyak PMI yang bermasalah,” ujar Kepala BP3MI Jabar, Kombes Pol Mulia Nugraha dalam sambutannya.
Ia mengatakan, dengan pemberangkatan melalui calo itu biasanya banyak PMI yang minta dipulangkan setelah dua bulan bekerja karena kerjanya tidak sesuai dan tentunya pasti tanpa ada kontrak kerja yang jelas.
“Jadi tidak sesuai dengan yang dijanjikan dan pasti yang namanya berangkat secara unprosedural terutama ke Timur Tengah itu paling sering bermasalah,” katanya.
PMI yang berangkat secara ilegal melalui calo tersebut, kata dia, biasanya mendapat tindakan kekerasan fisik, dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh majikannya, bahkan gaji tidak sesuai dengan yang dijanjikan hingga tidak dibayarkan.
Oleh karenanya Mulia berpesan agar Kawan PMI yang ada di Kabupaten/Kota bisa membantu BP2MI dan BP3MI dalam memberikan informasi serta pemahaman kepada masyarakat, agar mereka benar-benar tahu tentang prosedur pemberangkatan dan penempatan kerja.
“Kawan PMI harus jadi mitra strategis bagi BP2MI dan BP3MI terutama dalam hal penyampaian informasi terkait prosedur pemberangkatan serta penempatan kerja di luar negeri,” pungkas Mulia.
Sementara itu, salah seorang peserta Pembinaan dan Pembekalan Kawan PMI asal Kota Tasikmalaya, Yosep Nurman mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif terutama dalam meningkatkan pengetahuan tentang perlindungan PMI.
“Saya menyambut positif kegiatan ini. Selain dijadikan ajang silaturahmi diantara sesama Kawan PMI yang ada di Kabupaten/Kota di Jabar, kita juga bisa saling diskusi dan tukar pengalaman dalam penerapan Tugas serta Fungsi Kawan PMI di lapangan,” kata Ketua Kawan PMI Kota Tasikmalaya.
Yosep berharap, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi saja, tapi secara berjenjang terus dilakukan, agar pemahaman para Kawan PMI terus bertambah.
“Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan secara berjenjang, mulai dari pusat, provinsi dan daerah, agar para Kawan PMI benar-benar memiliki kemampuan dalam menerjemahkan kerja dilapangan,” tutup Yosep.
Foto : wartain.com/Intan
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Intan Fitri Utami