Wartain.com || “Kuncinya dalam berbisnis sesuai ajaran Islam, selama 4 hal ini berkumpul maka akan berkembang usaha ini. Pertama, modal halal. Kedua, sistem yang digunakan halal. Ketiga, produk yang dijual halal. Terakhir, kegiatan sosial berbagi dengan orang lain,” ucap Ustadz Khalid Basalamah usai acara pembukaan Restoran Ajwad di Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (01/06/2024).
Padatnya kegiatan dakwah, ustadz Khalid Basalamah menyeriusi bisnis kuliner dengan membuka restoran yang menyajikan beragam kuliner khas Timur Tengah. Bahkan, ia berinovasi dengan mengawinkan makanan Nusantara dengan Timur Tengah.
Diketahui, saat ini Ustadz yang populer dengan resep kesehatan ala Nabi Muhammad tersebut membuka cabang pertama Restoran Ajwad di Kebayoran Baru
Nampak sejumlah tamu yang hadir antara lain Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno
“Kami coba kolaborasi dengan beberapa makanan Nusantara, misalnya pakai sambal terasi. Umumnya restoran Timur Tengah, pakai tomat yang di blender atau sedikit cabai yang tidak pedas,” kata Ustadz Khalid.
Selain itu, ia juga menjelaskan, perkawinan masakan Nusantara dan Timur Tengah mewujud dalam bubur domba, mie goreng domba, dan lain-lain.
Ustadz Khalid Basalamah berharap dengan langkahnya membuka cabang Resto Ajwad bisa menambah banyak penggemar kuliner Timur Tengah.
“Ya semoga ini dicintai masyarakat karena saya ingin mengenalkan masakan Timur Tengah kepada mereka,” imbuhnya.
Lebih lanjut, disampaikannya dalam berbisnis, ia menerapkan ajaran Islam. Ia tidak pernah melihat pesaing. Yang penting bagaimana berinovasi dan berkreasi. Itulah modal sekaligus bekal. Ustaz Khalid Basalamah beralasan terlalu memantau pesaing hanya akan membuat pikiran menjadi negatif melulu.
“Kalau setiap kali kita berpikir oh ini saingan saya, maka yang kita lakukan adalah hal-hal negatif karena berambisi menyaingi dan mengikuti apa yang pesaing lakukan sehingga kita lupa untuk kreatif,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Setelah belasan tahun membesarkan Restoran Ajwad di Condet Jakarta, kini gerai pertama dibuka. Khalid Basalaham mengaku ada banyak permintaan jemaah agar membuka gerai waralaba di kota lain.
“Saya berpikir, karena yang kita jual adalah cita rasa makanan maka harus mengokohkan dulu cita rasanya baru berekspansi. Dalam berbisnis, kalau mau melihat sehat atau tidaknya harus melewati (ujian waktu) 10 tahun,” paparnya.
Menurutnya setelah melewati 10 tahun, bisa dibilang unit bisnis ini telah dewasa dan berpengalaman dari aspek permodalan maupun SDM.
Di akhir penyampaiannya, Ustaz Khalid Basalamah menyebut target berikutnya, membuka cabang Ajwad di kawasan Jabodetabek lalu ekspansi keluar Pulau Jawa.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(LT)