Wartain.com || Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menghimbau masyarakat agar berhati-hati dan selektif jika berniat ingin bekerja ke luar negeri.
Kepada Wartain.com, Marwan menuturkan, hal itu mengacu pada ada beberapa korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Sukabumi di Myanmar dan Kamboja. Bahkan satu diantaranya meninggal dunia.
“Buat masyarakat hati-hati pekerjaan di kita banyak, tapi kalau bekerja yang mudah-mudah aja susah,” kata Bupati usai meluncurkan program Beasiswa Bupati di Kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi pada Jumat (20/9/2024).
“Itu ruang memang saudara-saudara kita yang menjanjikan. Harusnya kita ingatkan tapi ya mau bagaimana pemerintah itu tidak tahu juga karena kalau lewat jalur resmi itu jelas ga mungkin kita ngirim ke Myanmar. Myanmar lebih susah dari kita,” tambahnya.
Kendati demikian pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi hal itu. “Sudah kita lakukan lewat dinas untuk membantu dan menelusuri persoalan-persoalan terutama juga dengan pengirim tenaga kerja. Mungkin karena ilegal yakin ga mungkin lah direkomendasi tenaga kerja-tenaga kerja seperti itu,” lanjut Marwan.
Pemkab Sukabumi saat ini tengah menjalankan program desa unggul. Hal itu kata Marwan, sejalan dengan persoalan TPPO yang saat ini tengah dihadapi.
“Kita menciptakan desa unggul itu supaya mereka mempunyai pendidikannya bagus tidak tergiur oleh persoalan-persoalan yang tidak jelas,” katanya.
“Kemudian potensi pariwisata yang dimiliki kita itu bisa memberikan ruang kepada mereka tapi memang prosesnya tidak mudah dan mereka juga bekerja di Myanmar itu rata-rata jadi operator judi kalau ga salah,” pungkasnya.***(RAF)
