Wartain.com || Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi telah menetapkan Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, sebagai lokasi fokus (lokus) Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tahun 2025. Penetapan ini didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Bupati Sukabumi Nomor 400.2.1/Kep.883-DP3A-2024.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menyatakan bahwa meskipun lokus telah ditetapkan, pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari tingkat provinsi sebelum melanjutkan koordinasi lebih lanjut.
“Penetapan lokus P2WKSS tahun 2025 di Desa Gunungguruh sudah berdasarkan SK Bupati. Namun, kami belum bisa melaksanakan rapat koordinasi lanjutan karena masih menunggu juklak dan juknis dari provinsi,” ujar Eki, Sabtu (15/2/2025)
Sebagai bagian dari persiapan, DP3A Kabupaten Sukabumi telah menggelar rapat koordinasi pada 22 Januari 2025 lalu di Bale Sawala, Kampung Cikarang, Desa Gunungguruh. Rapat ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukabumi yang memberikan penjelasan terkait program P2WKSS 2025. Selain itu, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Pengarusutamaan Gender (BKPHUG) DP3A, Dece Nurhardiansyah, turut menyampaikan informasi teknis mengenai program tersebut.
Kepala BKPHUG DP3A Kabupaten Sukabumi, Dece Nurhardiansyah, menjelaskan bahwa penetapan lokus P2WKSS tidak dilakukan dalam waktu singkat, melainkan melalui seleksi yang telah berlangsung sejak dua tahun lalu. Seleksi ini dilakukan oleh Tim Pengelola Lintas Sektor Terpadu yang diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi.
“Seleksi lokus P2WKSS ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu, bersamaan dengan Kampung Cicareuh. Tim koordinasi lintas sektor yang diketuai oleh Pak Sekda bertanggung jawab dalam proses seleksi ini,” ujar Dece.
Terkait intervensi pemerintah di Desa Gunungguruh, Dece menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemetaan kebutuhan desa yang sebelumnya telah disampaikan oleh kepala desa dalam rapat koordinasi pertama yang diselenggarakan oleh Bapelitbangda.
Saat ini, program unggulan atau inovasi yang akan dijalankan di Desa Gunungguruh belum ditentukan. Dece mencontohkan bahwa di desa-desa sebelumnya, seperti Kebonpedes, terdapat inovasi “Cinapa”, sementara di Cikidang ada program “Epicentrum” dan “KEPAL” (Kawasan Edukasi Pemberdayaan Alam Lestari).
“Inovasi biasanya muncul setelah kegiatan berjalan. Saat ini, desa masih dalam tahap perencanaan untuk merancang inovasi yang akan dikembangkan,” jelasnya.
DP3A Kabupaten Sukabumi berharap pelaksanaan P2WKSS tahun 2025 dapat membawa hasil yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kami berharap bisa meningkatkan prestasi. Dalam tiga tahun terakhir, Kabupaten Sukabumi selalu meraih juara tiga. Ke depan, target kami adalah meraih juara satu atau minimal juara dua,” pungkas Dece.
Dengan berbagai persiapan yang tengah dilakukan, program P2WKSS 2025 di Desa Gunungguruh diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik