Wartain.com || Wamen P2MI/Wakil Kepala BP2MI, Christina Aryani memetakan potensi lebih banyak penempatan pekerja migran Indonesia ke Slovakia. Pemetaan itu dilakukannya bekerja sama dengan KBRI Bratislava.
Berdasarkan data KBRI Bratislava, hampir 900 orang pekerja migran Indonesia bekerja di sektor industri manufaktur dan otomotif di Slovakia sejak 2022 hingga 2025.
Menurut Wamen Christina, menuturkan “Berdasarkan pemetaan awal, penempatan di Slovakia potensial untuk digarap, mengingat ada lebih dari 12.000 permintaan pekerja migran Indonesia di sana saat ini,” tuturnya.
Ini ia ungkapkan dalam diskusi daring terkait Peluang Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Slovakia, Rabu (16/4/2025).
Wamen Christina mengaku ada tren peningkatan penempatan pekerja migran Indonesia di Slovakia sejak 2021 lalu. Ia menambahkan, Indonesia menjadi satu dari 4 negara yang pekerjanya diminati di Slovakia, selain Vietnam, Filipina dan India.
Dalam diskusi bersama KBRI Bratislava tersebut, Wamen Christina juga menyampaikan peluang skema G to G menjadi opsi yang ideal untuk Slovakia. Alasannya, skema ini sangat aman, utamanya untuk pelindungan pekerja migran Indonesia.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Slovakia, Pribadi Sutiono menyebut, potensi penempatan pekerja migran Indonesia mencapai 12.883 orang di 2025. Hal itu berdasarkan job order yang diperlukan di Slovakia dengan gaji minimum mencapai 900 euro.
“Meski Slovakia menjadi daerah baru di 2022, namun jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di Slovakia hingga saat ini meningkat hingga 800 persen,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Slovakia tidak masalah dengan berbagai skema yang ditawarkan Pemerintah Indonesia melalui KemenP2MI/BP2MI. Bahkan, KBRI Bratislava sedang mendekati Kementerian Ketenagakerjaan Slovakia terkait visa kerja bagi pekerja migran Indonesia.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)