Wartain.com || Pemerintah Kota Sukabumi tengah mengakselerasi langkah-langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian fiskal melalui transformasi layanan dan tata kelola yang terintegrasi. Salah satu upaya konkret yang mulai digulirkan adalah optimalisasi retribusi parkir berbasis sistem pelabelan stiker tahunan dan integrasi ke dalam sistem ERP (Electronic Road Pricing), serta penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) secara terencana.
Gagasan tersebut mengemuka dalam Forum Perangkat Daerah (FPD) yang digelar pada Kamis (24/4/2025), di Kantor Dinas Perhubungan Kota Sukabumi. Forum ini menjadi bagian dari rangkaian penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Daerah (Renstra) 2025–2029.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang membuka acara secara langsung, menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah menyamakan visi pembangunan yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. “FPD ini bukan sekadar formalitas, tapi ruang untuk menyerap aspirasi dan merancang strategi nyata yang berakar dari kekuatan lokal,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, berbagai aspirasi strategis masyarakat muncul, termasuk layanan kesehatan gratis, penggunaan penerangan jalan LED dalam mendukung program “Kota Sukabumi Bercahaya”, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penataan kawasan strategis seperti Jalan Suryakencana dan Lapang Merdeka juga tengah dipetakan untuk menjadi pusat aktivitas ekonomi yang tertib dan representatif.
Salah satu gagasan menarik adalah pemanfaatan potensi wakaf sebagai instrumen kesejahteraan, sejalan dengan visi pembangunan Kota Sukabumi yang mengusung nilai-nilai IMAN (Inovatif, Mandiri, Agamis, Nasionalis).
“Kalau kita bisa menyejahterakan warga dari kekuatan kota sendiri, artinya kita sudah mandiri secara fiskal. Dua tahun ke depan harus menjadi masa lompatan besar,” ujar Bobby. Untuk itu, Pemkot tengah menyiapkan master plan pembangunan menyeluruh yang meliputi betonisasi jalan dengan teknologi baru, pencahayaan LED yang hemat energi, serta layanan publik berbasis data dan riset lapangan.
Guna mempercepat capaian, Pemkot telah membentuk Tim Percepatan PAD yang akan fokus pada sektor-sektor pendapatan potensial seperti perizinan, retribusi parkir, dan layanan terpadu. Evaluasi berkala akan dilakukan, dengan target awal pada tahun 2026.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Kota Sukabumi menatap masa depan sebagai kota yang unggul, bercahaya, dan mandiri secara ekonomi.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
