Oleh: AM Soleh/ Pimpinan Pondok Pesantren Cahaya Kapuas, Pontianak Kalimantan Barat
Wartain.com || Bismillahirrahmanirrahim…
Imam al-Buni Mengatakan, Bahwa setiap Huruf dari mulai Alif sampai Ghain (yang biasa disebut Abjad Hawaz) memiliki manzilah yang terkait erat kepada Buruj (orang barat menyebutnya Zodiak) yang berjumlah 12, Hikmahnya yaitu agar dzahir padanya bahwa ada keterkaitan erat antara buruj (gugusan bintang) yang 12 dengan kalimah yang berjumlah 12 huruf yaitu kalimah La ilaha Illalloh لا إله إلا الله (syamsul ma’arif al-kubro hal: 15)
Dan pemahaman ini yaitu penyatuan antara 12 buruj (gugusan bintang) dengan kalimah La ilaha illalloh adalah kunci pokok dalam memahami dan mengaplikasikan ilmu Falak atau ilmu hisab abjad Hawaz dan Buruj (Zodiak-Horoskop) abu masyar alfalaki.
Mari kita Cermati..! Jika kita telaah secara seksama, لا إله إلا الله Kalimah Tauhid ini jumlahnya ada 12 huruf, mengandung arti Ada 12 kewajiban, yaitu :
– kewajiban bathin,
– kewajiban dzohir, serta
– kewajiban yang meliputi dhohir dan bathin.
Kewajiban Bathin yaitu Rukun Iman yang 6, Kewajiban Dzohir yaitu Rukun Islam yang 5, dan kewajiban Dzohir sekaligus Bathin yang merupakan Ruh nya yaitu Ihsan 1, Jadi jumlahnya 12.
jika manusia sudah berIman, Islam, dan sampai pada Ihsan sebagai suatu kesatuan Integral yang tidak dapat dipisahkan, merasa Seakan-akan melihat atau dilihat Alloh, ada kesadaran akan hubungannya dengan Alloh dalam setiap gerak langkahnya, maka akan selamatlah hidup dan kehidupan nya.
Karena iman, islam, dan ihsan merupakan Rukun/pilar beragama dan merupakan satu kesatuan Integral yang tidak bisa dipisahkan, jika saja rontok salah satu rukunnya, maka cacat lah keberagamaan nya, dan hanya dengan melaksanakan semuanya kita bisa dikatakan memenuhi Rukun beragama dengan benar selamat Dunia Akhirat selamat dari “cilaka 12” (bahasa Sunda artinya: Celaka 12).
Karena tiada musibah atau celaka terbesar bagi seorang muslim kecuali “Cilaka 12”, yaitu manusia yang sudah tidak percaya kepada Alloh hidupnya tidak beriman, islam, dan ihsan yaitu 12 huruf tadi, yaitu kalimah لا إله إلا الله.
Ok kita lanjutkan cermati lagi ! jika kita hitung dengan menggunakan metode Abjad Hawaz, bahwa kalimah toyyibah لا إله إلا الله Hisab jumal nya adalah 165, oleh karena itu maka jumlah wirid/dzikir لا اله الا الله adalah 165.
1 merupakan representasi dari Ihsan,
6 representasi dari Rukun Iman, dan
5 representasi dari Rukun Islam.
Jika kita jumlahkan, 1 + 6 + 5 hasilnya adalah juga 12.
Lanjut kita cermati lagi !
Kemudian Jika kita telaah lagi secara seksama, bahwa selain kalimah
لا إله إلا الله.
yang berjumlah 12 huruf, Bahwa :
محمد رسول الله
Juga berjumlah 12 huruf
Dan begitu juga huruf dari Nama-Nama Sahabat Rasulullah:
ابو بكر الصديق
Berjumlah 12 huruf
Dan huruf :
عمر ابن الخطاب
Berjumlah 12 huruf
Dan huruf :
عثمان ابن عفان
Berjumlah 12 huruf
Dan huruf :
علي بن ابي طا لب
Berjumlah12 huruf
SubhanAlloh Robbil ‘Alamin….
Apakah ini kebetulan…!?
Tidak…! “TIDAK ADA YANG KEBETULAN, BAHKAN KEBETULAN ITU SENDIRI”, Dengan demikian siapapun yang menetapkan dan menetapi Iman, Islam, dan Ihsan dengan landasan لا إله إلا الله sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh محمد رسول الله dan konsisten mengikuti teladan dari Khulafaurrosyidin yaitu :
ابو بكر الصديق,
عمر ابن الخطاب,
عثمان ابن عفان,
علي بن ابي طا لب.
Maka mereka akan termasuk orang-orang yang Selamat.
Kemudian Disamping itu, dalam kehidupan di Dunia yang terkait dengan Siklus waktu dalam sepanjang sejarah perjalanan manusia, Setiap kita mengetahui :
– bahwa waktu siang 12 jam
– bahwa waktu malam 12 jam
– bahwa waktu setahun 12 bulan
– bahwa semuanya tidak terlepas dari pusaran 12 buruj (gugusan binatang).
Begitupula hidup dan penghidupan manusia di dunia -selama 12 jam siangnya, 12 jam malamnya dan 12 bulan dalam tiap tahunnya- ingin sejahtera, unggul, aman, dan sentosa maka buruj yang berjumlah 12 yang telah Alloh ciptakan akan baik dijadikan sebagai penerang jalannya, dengan catatan ketika memegang erat MAPS buruj tersebut jangan dipisahkan dari La ilaha illallah nya, jangan dijauhkan dari Islamnya (dengan tiga pilar pokok diatas yaitu Iman, Islam, dan Ihsan).
Barat dan Timur memandang bahwa Buruj (zodiak/Shio) ini memiliki pengaruh langsung pada kehidupan manusia entah itu urusan bisnis, kesuksesan, jodoh, asmara dsb. mereka menafikan peran Allah SWT dan menisbatkannya secara langsung kepada zodiak-zodiak, itu hal wajar karena mereka memang penganut Sekulerisme yaitu faham pemisahan agama dari kehidupan.
Berbeda dengan cara pandang ulama Islam, khususnya Imam Al-Buni dan Syekh Abu Ma’syar al-Falaki, keduanya memandang bahwa benar buruj-buruj (zodiak) itu memberi dampak pada kehidupan manusia, tapi semua dampak itu terjadi atas kehendak dan izin Allah yang telah menciptakan buruj tersebut berikut dengan khasiat dan karakteristiknya yang khas.
Bahwa bukan buruj itu yang memiliki kuasa memberi dampak secara langsung pada kehidupan manusia, akan tetapi semua dampak atau khasiat buruj tersebut terjadi semata-mata atas kehendak Allah swt.
Jika ini dipegang teguh maka selamatlah ia, Selamat di Dunia Selamat di Akhirat. Selamat dari cilaka 12, serta selamat sejahtera dalam segala aspek kehidupan dunia nya.
Sudah saatnya Ilmu Hisab dan ilmu Buruj Abu Ma’syar Al Falaky dan sejenisnya kita posisikan pada porsi yang seharusnya, yaitu bahwa Ilmu ini bukanlah ilmu tentang Ramalan Horor yang terkesan penuh khurafat. jika ditelaah lebih dalam akan kita temukan bahwa kitab abu Ma’syar merupakan sekumpulan Rumusan dan sebuah Metodologi tentang cara membaca dan memahami Siklus (Dawur) khas pada Manusia, pada waktu, serta pada alam semesta. Yang pada semua itu terdapat ketetapan dari Alloh SWT yang maha menetapkan.
Baik pada manusia, dilihat dari segi ciri2 fisik, karakter dsb, pada perputaran Waktu baik jam, hari, bulan, dan tahun, juga pada perputaran Alam Semesta, terdapat “Pola Unik” Yang mana semuanya berjalan selaras atas Perintah Alloh yang dijalankan dengan patuh oleh para Malaikat-Nya.
Jadi apapun hasil hitung (hisab) ataupun Buruj (zodiak) seseorang, semua itu hanyalah sebuah Prakiraan yg bersifat prediktif, ya Prediksi yang berdasarkan pada sebuah Metodologi yang shahih tentunya. tujuannya agar kita lebih berhati-hati dan Tawakkal kepada Alloh SWT.
Contoh kasus seperti prakiraan cuaca, jika prakiraan cuaca hari esok umpamanya terprediksi hujan, sebaiknya jika kita keluar rumah Bawalah payung, agar kita terhindar dari basah kuyup apabila terjadi hujan. Membawa payung itu bentuk tawakkal, adapun urusan jadi hujannya atau tidak itu Allah SWT yang menentukan.
Begitupula dengan prediksi-prediksi Hisab dan Buruj (Astrologi Abu masyar) kita bisa melakukan langkah Antisipatif dengan lebih hati2 dalam melangkah dan mengambil keputusan.
Hati-hati dalam melangkah dan mengambil keputusan itu bentuk tawakkal kepada Alloh, masalah mulus atau atau tidaknya perjalanan kita, apapun yang terjadi pada akhirnya semua itu kehendak Allah SWT. yang penting kita sudah melakukan langkah hati-hati, setelah maksimal berusaha selebihnya pasrahkan hanya kepada Allah SWT…
Jika hal ini difahami dengan benar, maka memegang dan mengaplikasikan ilmu Astrologi abu masyar atau ilmu Hisab dan Buruj justru buahnya akan semakin memperkuat tawakkal serta mempertebal keyakinan akan Tauhidullah لا إله إلا الله
Mari sejenak bertafakkur !
Dalam Surat Ali Imran Allah swt berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang Yang berakal;
(Yaitu) orang-orang Yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (sambil berkata): “Wahai Tuhan kami tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha suci engkau, maka lindungilah Kami dari azab neraka” (Ali Imron : 190 – 191).
Dan dalam Surat Ad-Dzariyat Ayat 21,
“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Ad-Dzariyat : 21).***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)