Wartain.com || Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, mengunjungi 7 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal atau nonprosedural yang digagalkan keberangkatannya ke Qatar dan Oman, di shelter Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DKI Jakarta di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2025).
Menteri Karding mengungkapkan akan memasifkan kampanye edukasi agar pemahaman masyarakat terhadap bekerja di luar negeri secara prosedural meningkat sehingga pekerja migran terhindar dari kasus ekploitasi dan sikap ketidakadilan.
Adapun sebanyak 7 CPMI itu digagalkan berangkat secara nonprosedural setelah menindaklanjuti informasi adanya informasi soal keberadaan tempat penampungan CPMI di wilayah Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Senin (3/2/2025).
Sebanyak 7 CPMI nonprosedural berjenis kelamin perempuan tersebut, telah ditampung selama satu minggu hingga satu bulan di rumah seorang calo berinisial “SY”. Paspor para CPMI itu juga dalam penguasaan Agency Indonesia berinisial “S”, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Para CPMI ini rencananya diberangkatkan sebagai asisten rumah tangga dengan iming-iming gaji sebesar Rp 5-6 juta, serta uang fee sebesar Rp 3-10 juta.
Menteri Karding memastikan untuk menjaga dan mengawal ketujuh orang ini sampai rumah masing-masing dengan anggaran Kementerian P2MI walaupun berangkatnya nonprosedural.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan KemenP2MI akan melakukan mapping untuk mengidentifikasi modus dan buaian jaringan calo atau tekong yang mengurus CMPI berangkat bekerja ke luar negeri secara nonprosedural.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)
