Wartain.com || Pemerintah mengumumkan hasil sidang isbat penentuan awal puasa 2024. Sidang memutuskan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa 12/3/2024.
Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan hilal di lebih dari 134 titik di Indonesia. Menteri Agama menjelaskan, posisi hilal berada minus 0 derajat 20,2 menit hingga 0 derajat 52,09 menit dan sudut elongasi berada 2 derajat 14,78 hingga 2 derajat 41,84 menit.
“Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia, sudah di atas ufuk tidak memenuhi kriteria Mabims dan laporan rukyatul hilal,” kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers Penetapan Awal Ramadhan 1445 H.
“Sidang secara mufakat 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024 masehi,” lanjut Yaqut.
Sementara itu anggota Mabims yang berisi negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia bersepakat menetapkan bahwa kriteria visibilitas hilal berada di posisi 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Kesepakatan tersebut menjadi pedoman empat negara Mabims dalam menentukan bulan Qomariyat.
Yaqu menyinggung awal puasa yang dilakukan yang diwarnai perbedaan. Diharapkan meskipun adanya perbedaan, bulan Ramadhan bisa berjalan secara kondusif.
“Kita berharap dengan hasil sidang isbat seluruh umat islam Indonesia menjalankan puasa Ramadhan dengan khusyuk. Kita ketahui bahwa ada beberapa perbedaan dan itu lumrah. Kita harus saling menghormati dan menjujung tinggi nilai-nilai tolerasni sehingga tercipta suasana kondusif.*** (RAF)
Foto: YouTube/Kemenag RI (tangkapan layar)