Wartain.com || Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan pentingnya ketertiban usaha bagi para pedagang di wilayah Kota Sukabumi. Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih teratur, seluruh pelaku usaha, baik pedagang kaki lima maupun pedagang di sekolah, diwajibkan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) atau izin resmi. Langkah ini merupakan bagian dari program Pemkot Sukabumi untuk menata sektor usaha serta meningkatkan kebersihan dan kesehatan kota.
“Setelah memiliki izin, para pedagang wajib memberikan retribusi atau infaq sesuai dengan kemampuan mereka. Tidak ada tarif khusus, semuanya disesuaikan dengan kapasitas masing-masing,” ujar Ayep Zaki pada Jumat (4/4/2025) di Lapang Merdeka.
Ia menjelaskan, pedagang dengan keterbatasan ekonomi cukup membayar retribusi harian mulai dari Rp 500, sedangkan yang lebih mampu dapat membayar hingga Rp 50 ribu per hari.
Selain sebagai sumber pemasukan bagi Pemkot Sukabumi, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pembinaan pedagang, terutama dalam memastikan produk yang dijual aman dikonsumsi. Ayep Zaki menegaskan bahwa makanan dan jajanan yang dijual di sekolah tidak boleh mengandung formalin dan zat pengawet berbahaya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program “Jumat Bersih, Sukabumi Sehat” yang dicanangkan Pemkot Sukabumi. Setiap hari Jumat, aparatur pemerintah bersama masyarakat melaksanakan kegiatan olahraga serta aksi bersih-bersih di berbagai titik kota, mulai dari tingkat SKPD hingga RT dan RW.
“Kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Tidak boleh ada lagi warga dan pedagang yang membuang sampah sembarangan,” tambah Ayep Zaki.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung kebijakan ini demi menciptakan Kota Sukabumi yang lebih tertib, bersih, dan sehat. “Intinya, ketertiban usaha, kebersihan lingkungan, dan kesehatan masyarakat harus berjalan beriringan demi kebaikan bersama,” tutupnya.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
