26.7 C
Jakarta
Kamis, Desember 5, 2024

Latest Posts

Rupiah Perkasa, Dolar AS Melemah

Wartain.com || Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Bank Indonesia (BI) merilis data cadev yang meningkat secara signifikan.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,18% di angka Rp16.000/US$ pada hari ini, Kamis (8/8/2024). Hal ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (7/8/2024) yang juga menguat sebesar 0,8%.

Sementara DXY pada pukul 08:53 WIB turun 0,08% di angka 103,12. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 103,2.

Sentimen yang menyelimuti perdagangan hari ini yakni DXY dan imbal hasil US Treasury yang meningkat. Hal ini dapat memicu capital outflow dari pasar keuangan Indonesia termasuk rupiah yang berpotensi tertekan.

Selain itu, pasar juga masih menunggu hasil rilis data klaim pengangguran mingguan. Data ini akan semakin melengkapi kondisi terkini pasar tenaga kerja AS.

Melansir data Trading Economic, pasar memperkirakan klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada 3 Agustus 2024 akan bertambah 240.000 dibandingkan pekan sebelumnya 249.000.

Pekan lalu, data pasar tenaga kerja sempat mengecewakan pasar yang kemudian mengguncang keseluruhan pasar, akibat memicu peringatan resesi.

Pelaku pasar perlu mencermati kondisi pasar tenaga kerja AS lantaran ini juga menjadi indikator penting selain inflasi yang akan menjadi petunjuk kebijakan moneter bank sentral AS atau the Fed ke depan.

Di tengah ketidakpastian yang ada, pelaku pasar dibayangi sentimen positif khususnya dari cadangan devisa (cadev) yang tercatat meningkat tajam menjadi US$145,4 miliar per Juli 2024.

Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal menyampaikan bahwa cadev yang solid ini sebagai zona aman untuk menjaga stabilitas rupiah bulan ini tanpa perlu mendorong kenaikan BI rate.

“Mengingat perkembangan terbaru dengan kemungkinan bank sentral AS (The Fed) yang lebih besar untuk memangkas suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya, Bank Indonesia mungkin memiliki lebih banyak kelonggaran untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah,’ papar Fithra.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.