26.7 C
Jakarta
Selasa, Februari 18, 2025

Latest Posts

Seni “Kolecer” Mainan Turun Temurun Membudaya di Masyarakat Sunda

Wartain.com || Kolecer (baling-baling dari kayu-red) adalah sebuah mainan yang paling popular di wilayah Sunda karena merupakan mainan yang ditemukan di berbagai wilayah Sunda.

Mainan ini dimainkan bukan hanya oleh anak-anak tetapi juga oleh remaja sampai masa dewasa.

Di Kabupaten Sukabumi, banyak ditemukan kolecer yang bervariasi, panjangnya ada yang bisa mencapai 6-8 meter. Dan di daerah ini pada musim angin, hampir semua orang memasang kolecer bahkan banyak tempat yang dinamakan pasir kolecer yaitu bukit tempat kolecer itu di mainkan. Di wilayah ini pula ada kolecer yang merupakan warisan turun- temurun.

Para penduduk yang kerja di luar wilayah biasanya pada saat musim angin pulang dahulu untuk memasang kolecer.

Unsur rekreasi yang didapat dari kolecer adalah suara yang dihasilkan dari gerak kolecer tersebut. Dalam istilah sunda ”nyeguk” tekanan angin yang kuat memutarkan kolecer tersebut sampai melengkung ke belakang dan ketika angin melemah gerakan kolecer kembali tersentak ke depan dan berbunyi ”wuuk” suara yang dihasilkan itu yang menjadi kebanggaan pemiliknya.

Semakin keras suara yang dihasilkan semakin bagus kualitas dari kolecer tersebut. Kesukaan masyarakat terhadap kolecer juga menyebabkan permainan ini mempunyai tahapan untuk mencapai sebuah kolecer yang sempurna di mulai dari masa anak-anak dengan berbagai tahapan pembelajaran membuat dan memainkan kolecer tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan masyarakat Kp. Panyindangan, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Saat musim angin kencang tiba seperti sekarang, banyak diantara masyarakat yang langsung memasang kolecer ditempat-tempat tinggi.

Ditemui wartain.com, seorang pelaku seni kolecer Parman mengatakan, musim angin kencang tiba seperti sekarang, dirinya langsung memasang kolecer seperti yang masyarakat lainnya lakukan.

“Ya, musim angin seperti ini bagi saya sangat senang. Karena musim seperti ini datang nya cuma satu tahun sekali,” kata Apep sapaan akrab Parman yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.

“Udah hampir sebulan ini, hembusan angin sangat kencang di daerah ini. Kami pasang kolecer sesuai daerah yang bagus tempaan anginnya,” tambah Apep.

Ditanya terkait biaya pemasangan kolecer, Apep menyebutkan tergantung besar kecil dan panjang nya kolecer tersebut. Dan disesuaikan juga dengan ornamen yang digunakan dalam pemasangan kolecer.

“Kalau harga pemasangan kolecer harganya bervariasi, tergantung jenis kolecer nya. Ada yang ratusan ribu bahkan sampai jutaan rupiah,” sebut Apep.

“Soal biaya bagi Kami gak masalah. Yang penting Kami bisa hiburan,” pungkas Apep.***

Foto : Aab

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Dul

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.