Wartain.com || Perseteruan Gubernur Jabar dan Anggota DPRD Jabar semakin memanas setelah ada nya Pidato Gubernur Jabar saat Musrenbang di Kabupaten Cirebon pada 7 mei 2025 yang di tonton masyarakat luas melalui konten media sosialnya.
Dedi menilai para legislator tak menunjukkan sikap saling menghargai sebagai sesama pemangku kebijakan.
“Musrenbang forum yang sakral, diundang tak mau datang. Ingin dihargai, tapi tak pernah menghargai. Ingin dilibatkan, tapi tidak pernah mau terlibat,” ujar Dedi dalam video yang diunggah di instagramnya.
Pernyataan tersebut menjadi pemicu terjadi nya perseteruan antara Gubernur Jabar dengan Anggota DPRD Jabar yang berimbas pada terjadi nya interupsi dan Walk Out saat pelaksanaan sidang Paripurna yang dilakukan oleh anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDIP yaitu Doni dan Memo Hermawan yang mengakibatkan terjadi pro kontra di kalangan publik Jabar atas kejadian tersebut.
H. Ujang Fahpulwaton Sekretaris Forum Parlemen Jabar sekaligus Politisi Partai Hanura menilai Permintaan maaf yang disampaikan Gubernur tersebut merupakan hal baik dan bisa mengurangi tensi panas nya hubungan Gubernur dan Anggota DPRD Jabar.
“Semoga permintaan maaf itu menjadi awal yang baik terjalin nya hubungan Gubernur Jabar dengan DPRD Jabar sebagai penyelenggara pemerintahan di daerah sesuai dengan Undang Undang No. 23 tahun 2014,” harapnya.
“Tapi, permintaan maaf itu bukan sekedar basa basi atau guyonan belaka, tapi benar- benar datang dari ke inginan Dedi mulyadi sebagai Gubernur Jabar untuk memperbaiki hubungan nya dengan pimpinan dan Anggota Dewan secara keseluruhan,” pungkasnya.
Meski begitu, KDM mengaku senang jika ada orang yang memarahinya. Karena dia tahu orang yang memarahinya bakal terkenal.
“Dan saya seneng kalau dimarahin pak, karena saya tahu yang marahin saya juga makin terkenal,” ucap Dedi sedikit tertawa.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)