Wartain.com, Lampung || Universitas Lampung (Unila) buka suara terkait alasan penolak Rocky Gerung di kampus pada 14 September 2023 lalu.
Melalui, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Muslimin, alasan tolak Rocky Gerung karena pandangan politik yang berbeda kurang tepat.
“Saya juga tidak mengerti maksud pendapat itu (pandangan politik berbeda), karena selama proses akan mengadakan diskusi, saya hanya menekankan prinsip imparsialitas,” kata Muslimin, dikutip dari Lampung Geh, Sabtu 16/09/2023.
Menurutnya, dalam diskusi bersama BEM FEB Unila, ia meminta Rocky Gerung di panelkan oleh orang-orang yang memiliki pandangan berbeda. Sehingga ia meminta ada keterwakilan dari pihak pemerintah.
“Rocky Gerung harus dipanelkan oleh orang-orang yang memiliki pandangan berbeda (dengan Rocky Gerung) terkait dengan politik pemerintahan dan negara, karena selama ini beliau adalah orang yang selalu mengkritisi pemerintahan,” jelas Muslimin.
Panelis yang berbeda pendapat dalam diskusi, lanjut Muslimin, akan mewakili dari berbagai pihak. Baik pro pemerintah atau kontra.
“Jika berbicara sendiri, tidak ada jaminan akan menimbulkan kegaduhan saat diskusi. Jika dipanelkan dengan orang yang memiliki pandangan berbeda; yang dalam hal ini adalah dari pemerintahan, saya pikir publik akan terwakili oleh perspektif yang tidak setuju oleh pendapat-pendapat Rocky,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Muslimin minta BEM FEB Unila yang diketuai oleh Muhammad Reza Pratama untuk mendatangi keterwakilan pemerintah juga.
“Itulah mengapa saya minta kepada panitia untuk memanelkan dengan salah satu orang; Mahfud MD, Budiman Sudjatmiko atau Adian Napitupulu. Jika salah satu hadir, saya akan menandatangi kegiatan yang diajukan dan menyampaikannya ke pimpinan,” jelasnya.***
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Editor: Raka A. Firmansyah