Wartain.com || Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resmi menghentikan status darurat bencana pada 25 Desember 2024, setelah tiga pekan diterpa bencana hidrometeorologi yang melanda 18 wilayah kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wiaya mengungkapkan, penanganan terhadap bencana banjir, longsor, dan pergeseran tanah akan dilanjutkan dengan status masa transisi darurat pemulihan.
“Selama masa darurat bencana, anggaran yang telah disalurkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) dari keuangan daerah mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” kata Asep di kantor BPBD Cianjur, Selasa (24/12/2024) petang.
Asep menjelaskan, BTT digunakan oleh beberapa instansi, termasuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Sosial, dan BPBD untuk penanganan bencana.
“Dengan berakhirnya status darurat bencana, BTT otomatis dihentikan. Namun, penyaluran bantuan logistik masih terus dilakukan,” ujarnya.
Saat ini, ribuan warga masih tinggal di pengungsian, termasuk di rumah kerabat, gedung pemerintahan, madrasah, dan balai desa.
“Terutama warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat karena sudah tidak bisa ditinggali,” ungkap Asep.
Meski demikian, warga penyintas mulai kembali menjalani aktivitas sehari-hari seperti bertani, berkebun, dan berdagang.
Asep menambahkan, selama masa transisi, pemerintah akan melakukan perbaikan rumah-rumah terdampak dengan anggaran yang dialokasikan dari pemerintah pusat.
“Jumlah rumah yang rusak berat mencapai 776 unit, rusak sedang sebanyak 861 unit, dan rusak ringan sebanyak 2.029 unit,” jelasnya.
Sebelumnya, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan ambles melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur pada Rabu (4/12/2024).
Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah, sementara beberapa ruas jalan lumpuh total akibat ambles dan tertimbun material longsor.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Cianjur, bencana tersebut melanda di 27 titik yang tersebar di 17 wilayah kecamatan, termasuk Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(IFU)