26.7 C
Jakarta
Jumat, Januari 10, 2025

Latest Posts

Ponpes Al Fath Kirim 12 Santri Syi’arkan Agama Islam di Maluku

Wartain.com || Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath Kota Sukabumi memberangkatkan 12 orang santri dan santri wati untuk mengabdi di Pulau Buru, Maluku. Kelima santri itu diberangkatkan melalui program Ustad Garis Depan (UGD).

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Modern Al Fath, KH Fajar Laksana mengatakan, ini merupakan kelima kalinya para santri diberangkatkan untuk menyiarkan agama islam di Maluku.

Program UGD sendiri sudah berjalan sejak Oktober 2023 lalu. Hingga saat ini sudah ada 23 santri yang mengabdi di beberapa desa seperti Desa Dava, Gogorea, Wombloy, dan Basalale.

Lebih lanjut kata KH Fajar, di Pulau Buru mayoritas masyarakatnya masih menganut kepercayaan, namun ada sekitar 250 warga yang telah menganut agama islam 92 diantaranya masih duduk dibangku sekolah. Para santri diberi tugas untuk membina warga mualaf di empat desa tersebut.

“Sangat banyak (warga) yang masuk islam. Jadi alhamdulillah disini 92 mualaf semua jadi 92 itu ditampung. Kemarin saya kesana berdakwah enam orang masuk islam, kemudian 10 dan kemarin meminta ada 20 orang warga yang ingin masuk islam,” kata KH Fajar, Kamis (9/12/2024).

“Jadi kita kesana intinya bukan mengajak untuk masuk, kita ini sifatnya kebaikan universal. Kita kesana hanya membantu. Kita gaada istilah islam kristen, intinya kita sesama manusia kita bantu. Pakai pendekatan budaya, disana juga punya kelemahan mengolah olahan dari sumber daya alam,” lanjutnya.

Lebih dari satu tahun berjalannya program UGD, saat ini di Pulau Buru sudah dibangun dua masjid dan delapan majelis dzikir dengan jamaah rutin sebanyak 250 orang.

Para santri diberangkatkan menggunakan anggaran mandiri pihak pesantren, begitu juga untuk pembangunan fasilitas keagamaan. Anggaran tersebut bersumber dari para alumni Pondok Pesantren Al Fath dalam bentuk infak dan sodaqoh.

“Sodaqoh yang kita punya ini kita sudah 15 tahun sudah ada 1.500 alumni dan mencukupi untuk membiayai program-program sosial. Jadi kita punya lembaga sendiri tapi bersifat internal tidak meminta uang tapi yang diberikan alumni kita,” ucap KH Fajar.

“Alumni kita ada 1.500 sudah ada di Jepang, di Kuwait, Mekah, Turki karena kita menyerukan mereka kerja di beberapa negara dan mereka itu terikat MoU ketika mereka pesantren disini tidak bayar apapun juga, tapi ingat setelah lulus kerja dapat uang harus mengeluarkan zakat, infak, sodaqoh,” tambahnya.

Selain dari infak dan sodaqoh alumni, anggaran yang dipakai untuk pengabdian di Pulau Buru juga bersumber dari keuangan Pondok Pesantren Dzikir Modern Al Fath yang saat ini telah memiliki 35 bisnis.

Saat ini program UGD sudah masuk kedalam program nasional melalui kolaborasi dengan Binmas Kementerian Agama dengan program Da’i 3T (Terjauh, Terluar, dan Tertinggal).

Sementara itu Pj Wali Kota Sukabumi yang hadir dan melepas para santri secara simbolis mengapresiasi program yang di inisiasi oleh Pondok Pesantren Al Fath. Ia berharap kedepan program UGD tetap terus berlanjut dan bisa terus mengirim santri-santri potensialnya untuk mengabdi bagi agama dan negara.

“Tadi saya cerita lebih awal dengan pak Profesor jadi kelihatannya ada sesuatu kelebihan yang dilakukan oleh al fath ini jadi model-model dakwah yang diberikan di daerah yang miskin termasuk juga bidang agamanya melalui budaya mudah-mudahan dengan seperti ini nanti dikirimkan santri-santri yang potensial,” singkat Kusmana.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.