Wartain.com, Garut || Sejumlah elemen masyarakat Garut, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (ALMAGARI), menggelar aksi unjuk rasa, terkait beredarnya video wawancara Bupati, yang telah di sahkannya PERDA Anti Radikalisme dan Intoleransi. Hal inilah yang membuat kekecewaan berbagai pihak, terutama elemenĀ masyarakat yang peduli terhadap keberagaman. Bagaimana tidak setelah tuntutan aksi pada tgl 5 Januari 2022, yang diikuti sekitar 10 ribu orang, setelah menunggu begitu lama, ternyata ada pernyataan Bupati yang mengatakan, bahwa PERDA tersebut telah disahkan, bahkan PERDA tersebut di sahkan tgl 22 Desember 2022, yang mana Judul dan Isi pun tidak sesuai dengan yang di harapkan masyarakat Garut.
Ketua Umum ALMAGARI ( Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi) KH. A. Abdul Mujib mengatakan,Ā pihaknya meminta Pemerintah Daerah, untuk segera mengeluarkan PERDA tentang Radikalisme dan Intoleransi, yang benar – benar bisa mengakomodir kepentingan masyarakat, bukan PERDA yang dibuat asal – asalan, karena ini menyangkut kehidupan masyarakat tentang prinsip berbangsa dan bernegara di Kabupaten Garut.
Menurut pendapat Ken Setiawan, sekaligus pendiri NII Crisis Center, yang di hubungi lewat sambhnganĀ telephon terkait PERDAĀ Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Beliau mengatakan, tidak boleh menutup mata, apalagi melakukan pembiaran terhadap Kelompok Radikalisme dan Intoleransi yang ada di Kabupaten Garut, Pemerintah Daerah harusnya lebih mengetahui dan memahami, tentang situasi yang sebenarnya tentang Kelompok Radikalisme dan Intoleransi di wilayahnya, sehingga PERDA yang di sahkan sesuai dengan kebutuhan Masyarakat Garut.
Pada sisi yang lain, disinggung terkait kasus yang sedang menimpa PonpesĀ Az Zaitun, menurut Asep Muhargono, yang merupakan Ketua Umum PRABU FOUNDATION ( Pusat Rehabilitasi Korban NII – Jawa Barat ) menuturkan, di Garut banyak tersebar Alumni Az Zaitun, bahkan dirinya mendapat laporan dari masyarakat, bahwa ada Pesantren di Garut yang terafiliasi langsung dengan Pesantren Az Zaitun. Untuk itu dirinya meminta agar masyarakat berhati – hati karena Kelompok NII sangat ahli dalam melakukan Taqiah ( kamuflase).***
Kontributor : Salman
Editor : Aab Abdul Malik