19.5 C
New York
Sabtu, September 14, 2024

Latest Posts

Air Sumur Warga Gunung Sindur Diduga Tercemar BBM

Wartain.com, Bogor || Air sumur warga yang tinggal di pemukiman warga di Kampung Nagrog RT 02 RW 05, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, tercemar bahan bakar minyak (BBM) diduga jenis Pertamax viral di media sosial. Air pun berwarna biru dan bisa disulut api sehingga mudah terbakar.

Setelah ditelusuri, penyebab air bercampur Pertamax itu diduga adanya kebocora. penampungan BBM di bawah tanah dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Tak hanya satu, bahkan belasan sumur warga tercemar bahan bakar minyak berjenis Pertamax tersebut. Warga yang menampung pun melihatkan isi air yang keluar dari keran berisi Pertamax.

“Tadi malam jam sebelas malam adik saya lihat itu berwarna biru, jadi sampai baunya menyengat seperti bensin,” kata salah seorang Warga yang rumahnya tercemar BBM Pertamax,” kata Irsyad salah satu warga, dikutip dari viva.co.id, Jumat 08/09/2023

Irsyad mengatakan warga pun mengetes air yang berbau bensin tersebut dengan membakarnya dan tersulut api. Air pun kemudian ditampung di ember dan botor derijen, terlihat air dan minyak terpisah.

Rata-rata, kata Isyad, sumur warga memiliki kedalaman 14 meter dan terlihat dari atas berwarna biru. Bahkan di lokasi warga mencoba ke sepeda motor dan berhasil hidup. “Warna biru baunya menyekat sekali, dan kita coba di api memang sudah cukup nyambernya cepet membakar,” katanya.

Camat Gunung Sindur Dace Hatomi mendatangi lokasi menyebut sumur tersebut tercemar bensin. Dan di lokasi ada 15 rumah yang mengalami kejadian serupa.

“Saya enggak tahu jenisnya apa tetapi keluar dari sumur itu bukan air tetapi bensin, dari keran. Jadi serumah ini bau bensin, ada sekitar 15 rumah yang terdampak,” jelas Camat.

Dace mengimbau kepada warga untuk menjauhkan benda yang mudah terbakar di sekitar bibir sumur yang mengeluarkan aroma menyengat. Selain itu tidak mengkonsumsi air sumur dikhawatirkan ada racun yang mengancam kesehatan warga.

Warga dihimbau untuk tidak mengkonsumsi air yang tercemar mencegah hal hal yang tidak diinginkan
Hati-hati pada saat menyalakan kompor, jangan di dapur jangan dekat keran tetapi di luar rumah masing-masing,” jelasnya.

Lanjut Camat, rencananya dinas teknis seperti dinas lingkungan hidup akan melakukan pemeriksaan di pemukiman warga yang tercemar termasuk SPBU yang diduga penyebab pencemaran.

“Insya Allah saya laporkan ke pimpinan saya untuk ditindaklanjuti tadi sudah dimusyawarahkan dengan pihak SPBU agar segera ditindaklanjuti, tapi menurut informasi mereka menunggu 3 sampai 4 hari,” jelasnya.***

Foto: VIVA/Muhammad AR

Editor: Raka A. Firmansyah

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.