Wartain.com || Lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan mengungkapkan Olimpiade Paris 2024 akan jadi aksi terakhirnya di event multicabang elite dunia.
Eko Yuli menghadapi jalan terjal menuju Olimpiade 2024 karena kondisinya sudah tidak begitu ideal.
Atlet asal Metro, Lampung ini sudah empat kali tampil di Olimpiade. Dari empat kesempatan itu (2012-2020) Eko menyumbang empat medali, dua perak dan dua perunggu.
Sayangnya Eko sedang dalam kondisi tidak ideal. Eko mengalami cedera lutut, yang membuat performanya belum maksimal. Karena itu fokus utama Eko saat ini adalah pemulihan.
“Ini last Olympic [Olimpiade terakhir] buat saya kalau melihat persaingannya sekarang. Saya mau pulih dulu lututnya, mau berusaha sembuh dulu masih ada tiga bulan ke depan.” imbuhnya.
“Recovery [pemulihan] lutut bisa selesai supaya nanti di Paris 2024 bisa main lebih lepas dan maksimal supaya hasilnya juga bisa maksimal,” kata atlet 34 tahun ini.
Setiap tampil di Olimpiade, selalu saja ada kendala yang dihadapi Eko. Pada edisi 2016 misalnya, Eko mengalami cedera lutut sehingga hanya bisa meraih perak.
Seolah tak ingin jatuh di lubang yang sama, Eko akan fokus dengan pemulihan cedera. Jika pulih 100 persen, Eko percaya diri ambisi meraih medali emas Olimpiade akan terwujud.
Sebagai atlet penuh pengalaman dan kualitasnya terukur, Eko akan menghadapi pesaing yang lebih bugar. Ini akan menjadi tantangan besar sekaligus tekanan bagi Eko.
“Tidak cuma Indonesia, China, Malaysia, Thailand juga menjadikan World Cup ini sebagai seleksi nasional untuk menentukan atlet terbaik yang bisa lolos,” kata Eko.
Sementara Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari berharap Eko bisa memenuhi ambisi meraih medali emas. Karenanya kondisi cedera Eko akan dipantau dengan saksama.
“Angkat besi selalu menjadi cabor yang tidak pernah absen mengirim wakil dan menyumbang medali di Olimpiade. Semoga di Paris 2024 ini bisa pecah telur untuk medali emas,” kata Okto.***
Foto : Endura UNJ
Editor : Aab Abdul Malik
(Redaksi)