Wartain.com, Jakarta || Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), telah menyerahkan 5 nama yang diduga bandar besar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), ke Menko Polhukam Mahfud MD, Selasa 30/05/2023.
Maraknya perdagangan orang, dengan modus pemberangkatan PMI secara ilegal, membuat geram kepala BP2MI Benny Rhamdani.
Beliau mengatakan, para bandar TPPO ini masih terus berkeliaran, karena diduga dibekingi oleh oknum pejabat atau penegak hukum, untuk itu dia berharap agar semua lembaga, berani untuk menindak para oknum tersebut, biar para bandar TPPO bisa diberantas.
“BP2MI sudah memberikan lima nama ke pak Mahfud sebagai diduga bandar besar di Batam, yang suka memberangkatkan di pelabuhan resmi ke Malaysia dan Singapura, sudah kita kasih”, katanya.
Kepada presiden juga beliau sampaikan langsung, “kenapa bandar-bandar ini atouch (tak tersentuh)? karena mereka di bekingi oknum-oknum yang memiliki atributif kekuasaan di negara ini. Di BP2MI, kemarin saya pecat, pemecatannya saya ekspos”, ucapnya.
Benny selanjutnya menjelaskan, terkait 1.900 data jenazah WNI korban perdagangan orang, yang dipulangkan dari masing-masing negara asal mereka bekerja, semuanya itu ternyata akumulasi selama tiga tahun.
“Saya hitung, sejak saya dilantik 15 April 2023, 3.600 yang sakit, baik cacar fisik, depresi berat, ringan juga ada. Kemudian yang dideportasi dari Timur Tengah dan Malaysia sebanyak 94.000, kesemuanya yang wafat, sakit dan deportasi, 90 % yang berangkat tidak resmi”, tuturnya.
Sebelumya dalam rapat kabinet, presiden Joko Widodo juga sempat membahas, terkait tindak pidana perdagangan orang, Jokowi menyebutkan menerima laporan dari kepala BP2MI, tentang sekitar 1.900 mayat yang dipulangkan, adalah korban TPPO.
Setelah menerima berkas laporan kepala BP2MI, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, presiden langsung mengambil langkah-langkah, untuk menangani permasalahan perdagangan orang. Satgas TPPO akan segera direstrukturisasi.
“Tadi pak Benny Rhamdani lapor ke presiden, pada tiga tahun mayat yang dipulangkan mencapai 1.900 orang. Khusus di NTT, sejak Januari sampai dengan Mei ini mencapai 55 orang, mayat pulang karena perdagangan orang”, terang Mahfud di Istana Kepresidenan, Selasa 30/05/2023.
Dikutip dari berbagai sumber
(Aab)