26.7 C
Jakarta
Rabu, Desember 4, 2024

Latest Posts

Berikut Tips agar Kita Bahagia Dimasa Tua, apa Saja?

Wartain.com || Kebahagiaan akan jadi dambaan setiap insan. Semua orang pastinya menginginkan kehidupan yang bahagia dan terlepas dari belenggu masalah yang mengekang di usia tua. Namun begitu, beberapa orang kadang tetap mempertahankan kebiasaan buruk yang membuat masa tuanya menjadi tak bahagia.

Sangat mudah untuk menyalahkan keadaan eksternal atas ketidakbahagiaan kita, namun sering kali, akar ketidakpuasan kita terletak pada diri kita sendiri. Hal ini terdapat pada perilaku yang kita adopsi, pola yang telah kita tanamkan, dan sikap yang telah kita normalkan.

Oleh karena itu, bila kamu tak ingin hidup sengsara di masa tua, setidaknya tinggalkanlah sembilan kebiasaan buruk ini, dikutip dari Hack Spirit, Senin (10/6). Apa saja?

1) Terlalu memikirkan segalanya

Kita semua mempunyai kecenderungan untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan dari waktu ke waktu. Namun, jika hal ini menjadi kebiasaan dalam menghadapi tantangan hidup, hal ini dapat sangat menghambat kebahagiaan dan rasa damai kita.

Berpikir berlebihan dapat menyebabkan kelumpuhan analisis, yaitu ketika kita terlalu sibuk mempertimbangkan semua kemungkinan hasil sehingga kita akhirnya tidak dapat mengambil tindakan. Kebiasaan ini dapat memperparah perasaan cemas dan stres, sehingga menyulitkan kita untuk merasakan kegembiraan dan kepuasan.

Faktanya adalah, hidup pada dasarnya tidak pasti. Kita tidak dapat memprediksi atau mengendalikan segala sesuatu yang terjadi pada kita. Namun, kita dapat mengontrol cara kita merespons situasi ini.

Daripada terjebak dalam pemikiran berlebihan, cobalah melatih kewaspadaan. Ini melibatkan fokus pada momen saat ini tanpa menghakimi, yang dapat membantu mengurangi perasaan stres dan kecemasan. Dengan melakukan ini, Anda mengosongkan ruang mental untuk lebih banyak pikiran dan pengalaman positif.

2) Hidup di masa lalu atau masa depan

Sebagai seseorang yang pernah mengalami beban penyesalan di masa lalu dan kecemasan di masa depan, saya dapat membuktikan bagaimana hal ini dapat merampas kebahagiaan kita saat ini.

Terus-menerus memikirkan kesalahan masa lalu atau mengkhawatirkan ketidakpastian di masa depan menghalangi kita untuk sepenuhnya terlibat dengan momen saat ini. Ini seperti terjebak dalam putaran waktu, tidak dapat menikmati saat ini. Kebiasaan ini tidak hanya mencuri kegembiraan kita tetapi juga menghambat kemampuan kita untuk belajar, tumbuh, dan membuat kemajuan yang berarti.

Kuncinya adalah belajar dari masa lalu, merencanakan masa depan, namun hidup di masa kini.

3) Mempertahankan hubungan yang beracun

Salah satu kebiasaan paling merugikan yang dapat membuat kita terjebak dan tidak bahagia adalah mempertahankan hubungan yang beracun. Hubungan-hubungan ini menguras kita secara emosional, fisik, dan mental, membuat kita merasa terkuras alih-alih puas.

Hubungan yang beracun muncul dalam berbagai bentuk – bisa berupa pasangan romantis, teman, anggota keluarga, atau bahkan hubungan profesional. Ini adalah hubungan yang terus-menerus membawa hal-hal negatif ke dalam hidup kita, melemahkan harga diri kita, dan menghalangi jalan kita menuju kebahagiaan.

Melepaskan hubungan ini tidaklah mudah, namun penting untuk kesejahteraan kita. Ini tentang menetapkan batasan, menegaskan harga diri Anda, dan memprioritaskan kesehatan mental Anda.

4) Mengabaikan perawatan diri

Dalam masyarakat kita yang serba cepat dan selalu aktif, sangatlah mudah untuk mengabaikan perawatan diri. Kita mendorong diri kita ke tepi jurang, mengabaikan istirahat dan relaksasi demi produktivitas dan kesuksesan. Namun ini adalah jalan yang menuju pada kelelahan, bukan kebahagiaan.

Perawatan diri bukanlah suatu kemewahan, tetapi suatu kebutuhan. Ini tentang memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan dan kasih sayang, serta memelihara kesejahteraan fisik, emosional, dan mental. Ketika kita gagal memprioritaskan perawatan diri, pada dasarnya kita mengirimkan pesan kepada diri kita sendiri bahwa kita tidak penting. Dan seiring berjalannya waktu, hal ini dapat berdampak buruk pada harga diri dan kebahagiaan kita secara keseluruhan.

Pemberdayaan sejati datang dari tanggung jawab penuh atas hidup kita, termasuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Ini tentang mengakui bahwa kita layak untuk diperhatikan dan dihormati, dan membuat pilihan yang mencerminkan hal ini.

Jadi apakah itu meluangkan waktu untuk latihan meditasi harian, berjalan-jalan di alam terbuka, atau sekadar membiarkan diri Anda beristirahat ketika Anda lelah, ingatlah bahwa merawat diri sendiri bukanlah hal yang egois—hal ini penting untuk menjalani kehidupan yang autentik dan memuaskan.

Dalam perjalanan menuju kebahagiaan, jangan pernah meremehkan kekuatan untuk mengutamakan diri sendiri.

5) Menghindari tantangan dan ketidaknyamanan

Banyak dari kita cenderung menghindar dari tantangan atau situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan. Kita tetap berada di zona nyaman, lebih memilih hal-hal yang familiar dibandingkan hal-hal yang tidak diketahui, hal-hal mudah dibandingkan hal-hal sulit. Namun kebiasaan ini bisa membuat kita terjebak dalam kebiasaan, menghalangi kita untuk bertumbuh dan mencapai kebahagiaan sejati.

Kenyataannya adalah hidup ini penuh dengan tantangan dan ketidaknyamanan. Dan melalui menghadapi hal-hal ini secara langsung kita belajar, tumbuh, dan menjadi lebih kuat. Pengalaman-pengalaman inilah yang membentuk kita, mengajari kita ketahanan, dan pada akhirnya membawa kita pada kehidupan yang lebih kaya dan memuaskan.

Rangkullah tantangan. Keluarlah dari zona nyaman Anda. Ingat, setiap tantangan mengandung benih kemungkinan kreatif dan pertumbuhan pribadi.

6) Mengejar kesempurnaan

Banyak di antara kita yang terjebak dalam mengejar kesempurnaan . Kami berusaha untuk menjadi yang terbaik, tidak membuat kesalahan, dan memenuhi setiap harapan. Kami percaya ini adalah jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Namun pengejaran tanpa henti ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan perasaan tidak pernah cukup baik.

Bertentangan dengan kepercayaan umum, kesempurnaan bukanlah prasyarat kebahagiaan. Faktanya, hal tersebut seringkali menjadi penghalang. Pencarian kesempurnaan dapat membuat kita terus-menerus merasa tidak puas dan tidak mampu menghargai pencapaian kita.

Di sisi lain, kreativitas tumbuh subur dalam eksplorasi, eksperimen, dan bahkan kegagalan. Ini tentang menerima ketidaksempurnaan dan melihatnya sebagai peluang untuk inovasi dan pertumbuhan.

Daripada berjuang untuk kesempurnaan, berjuanglah untuk kemajuan . Rayakan pencapaian Anda, betapapun kecilnya pencapaian tersebut. Belajarlah dari kesalahan Anda alih-alih menyalahkan diri sendiri karenanya.

7) Membandingkan diri Anda dengan orang lain

Di dunia yang sangat terhubung ini, kita mudah terjebak dalam membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita melihat sorotan kehidupan orang-orang di media sosial, dan mau tidak mau kita merasa tidak mampu. Kebiasaan membanding-bandingkan ini dapat menumbuhkan perasaan tidak aman, iri hati, dan tidak puas.

Namun, yang sering kita lupakan adalah setiap orang mempunyai perjalanan uniknya masing-masing. Kesuksesan atau kebahagiaan yang terlihat di luar sering kali tidak mencerminkan perjuangan atau tantangan internal mereka.

Keyakinan saya pada martabat dan nilai fundamental setiap individu sejalan dengan poin ini. Daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain, fokuslah pada pertumbuhan dan kemajuan Anda sendiri. Akui pencapaian Anda sendiri dan rayakan kualitas unik Anda.

Bagaimanapun, satu-satunya orang yang harus Anda bandingkan adalah diri Anda kemarin.

8) Mengabaikan minat Anda

Banyak orang menjalani hidup dengan mengabaikan hasrat dan minat mereka demi kepraktisan atau harapan masyarakat. Mereka berakhir pada pekerjaan yang tidak mereka sukai atau gaya hidup yang tidak memuaskan mereka. Kebiasaan ini dapat menimbulkan perasaan mandek dan tidak bahagia yang luar biasa.

Saya mendorong Anda untuk mengejar minat Anda. Ini tentang menggunakan keahlian dan minat Anda sebagai alat untuk perubahan positif dan kepuasan pribadi. Ini mungkin tidak selalu mudah, tapi itu pasti sepadan.

Gairah Anda menjadikan Anda siapa diri Anda sebenarnya. Mereka membawa kegembiraan, tujuan, dan makna dalam hidup Anda. Jadi, jangan abaikan mereka – terimalah mereka.

9) Mengabaikan komunitas Anda

Dalam kehidupan kita yang sibuk, sangat mudah untuk mengabaikan komunitas kita – teman, keluarga, tetangga, dan bahkan jejaring sosial kita yang lebih besar. Kita menjadi begitu fokus pada tujuan pribadi sehingga kita melupakan pentingnya koneksi dan komunitas.

Namun, hubungan kita dengan orang lainlah yang memberi kita rasa memiliki , berbagi pengalaman, dan saling mendukung.

Investasikan waktu di komunitas Anda. Bangun hubungan yang kuat dan otentik. Ingat, tidak ada satu pun dari kita yang bisa berkembang sendirian. Kebahagiaan kita secara intrinsik terkait dengan kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain di sekitar kita.***

* Berbagai sumber

Foto : Psikologi UGM

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.