Wartain.com || Aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sukabumi (ABSI) di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi berakhir ricuh pada Senin (24/3/2025). Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi bentrokan setelah massa aksi berusaha menerobos barikade aparat keamanan.
Ratusan mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait revisi RUU TNI serta tuntutan transparansi kebijakan pemerintah. Massa meminta audiensi langsung dengan perwakilan DPRD, namun permintaan tersebut tidak dikabulkan. Barikade kawat berduri serta penjagaan ketat aparat kepolisian membuat mahasiswa semakin frustrasi.
Situasi mulai memanas ketika demonstran mencoba mendorong barikade dan melempar cat ke arah polisi. Aksi dorong-mendorong pun tak terhindarkan. Aparat kepolisian akhirnya merespons dengan menembakkan water cannon untuk membubarkan massa. Suasana semakin tidak terkendali saat water cannon kembali ditembakkan untuk kedua kalinya, menyebabkan para mahasiswa berlarian ke berbagai arah.
Beberapa demonstran yang diduga sebagai provokator diamankan oleh polisi. Sementara itu, sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka akibat bentrokan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Beberapa di antaranya mengeluhkan sesak napas, diduga akibat terkena pukulan saat bentrokan terjadi.
“Kena pukul kak. Iya sesak, tadi sudah kami berikan oksigen dan dilarikan ke IGD RSUD Syamsudin SH,” ujar salah satu tim medis yang berada di lokasi.
Dalam orasi mereka, mahasiswa menegaskan bahwa revisi RUU TNI berpotensi mengancam demokrasi dan semangat reformasi. Mereka menolak militerisasi jabatan sipil serta mendesak DPR agar lebih transparan dalam proses legislasi. Selain itu, massa aksi juga menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor.
“Kami tidak ingin demokrasi yang sudah diperjuangkan sejak 1998 justru mengalami kemunduran. RUU ini harus dikaji ulang dengan melibatkan publik dan akademisi,” seru salah satu orator aksi.
Hingga pukul 18.39 WIB, situasi di sekitar Gedung DPRD Kota Sukabumi masih dalam penjagaan ketat aparat kepolisian. Sebagian massa aksi masih bertahan di sekitar kawasan BPK Penabur Kota Sukabumi, sementara kondisi keamanan terus dipantau.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
