Wartain.com || Seringkali kita dihadapkan pada permasalahan tempat tinggal atau rumah yang kita huni. Salahsatunya adalah dinding rumah yang retak seringkali kita jumpai pada rumah dengan struktur dinding yang terbuat dari beton. Masalahnya, retakan ini tidak hanya membuat rumah kita menjadi kurang menarik, tetapi juga bisa membuat kita sebagai penghuni rumah tersebut menjadi khawatir ketika beraktivitas di dalamnya.
Lalu, sebenarnya apa sih penyebab dinding rumah kita menjadi retak?
Dikutip dari homesandgardens.com, ada beberapa jenis retakan yang biasa kita jumpai pada dinding rumah kita. Ada retakan kecil yang tidak terlalu berbahaya, dan ada retakan yang berbahaya bagi struktur rumah kamu.
Jenis Retakan
1. Horizontal
Retakan horizontal yang besar biasanya disebabkan oleh pergerakan struktur. Oleh karena itu, harus ditangani dengan serius karena sering kali disebabkan oleh pergeseran pondasi yang parah atau kerusakan akibat air. Selalu pastikan retakan ini diselidiki oleh seorang profesional.
2. Diagonal
Retakan diagonal pada dinding biasanya disebabkan oleh kerusakan struktur. Hal ini dapat disebabkan oleh tanah ambles, kerusakan akibat rayap, atau rusaknya kayu penyangga.
Retakan diagonal atau bergerigi adalah salah satu retakan yang paling mengkhawatirkan dan harus selalu diperiksa oleh tenaga ahli.
3. Vertikal
Retakan vertikal biasa ditemukan pada titik sudut dinding dengan langit-langit. Biasanya diakibatkan oleh ambles.
Retakan ini, kecuali jika bertambah panjang atau lebar, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika ada air yang masuk, atau ada tanda-tanda lembab, sebaiknya diselidiki terlebih dahulu untuk berjaga-jaga.
Penyebab Umum Dinding Menjadi Retak
1. Rumah Baru
Jika rumah kamu baru saja di bangun, retakan kecil pada dinding mungkin saja bisa terjadi. Retakan kecil ini tidak berbahaya sama sekali dan tidak akan membesar seiring waktu.
Untuk masalah retakan seperti ini, kamu hanya cukup untuk menambalnya atau mengecat ulang bagian retakan tersebut. Tetapi sebagai catatan, bila retakan tersebut kembali terjadi, kamu harus coba untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli.
2. Rumah Tua
Tentunya rumah memiliki umurnya masing-masing. Rumah yang sudah tua biasanya sering terjadi pergeseran. Selain itu, retakan pada rumah tua juga bisa diakibatkan oleh masalah lainnya, seperti tembok yang terlalu lembab.
Retakan kecil berukuran lebar di bawah 0,8 cm seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, bila retakan tersebut berukuran lebar lebih dari 0,8 cm, penyebab dari retakan tersebut wajib kamu telusuri lebih lanjut, terutama bila retakan tersebut menjalar dari bagian dasar menuju atas.
3. Plaster yang Menyusut
Menyusutnya plester tembok adalah salah satu masalah yang umum terjadi pada dinding rumah. Biasanya hal ini terjadi karena kadar air pada plester tersebut mulai menghilang.
Masalah ini tidak perlu dikhawatirkan, kerusakan seperti ini bisa dengan mudah kamu perbaiki dengan menambalnya lagi. Selain itu, kamu juga bisa mencegah terjadinya retakan yang sama dengan cara memperlambat proses pengeringan plester tersebut. Caranya cukup dengan membuat ruangan menjadi gelap dan hindari dari hembusan angin.
4. Lembab
Selain membuat noda gelap pada dinding dan plafon rumah, tingkat kelembapan yang tinggi juga bisa membuat dinding rumah kamu menjadi retak.
Masalah seperti ini wajib untuk kamu telusuri, apalagi kalau retakan tersebut terjadi pada saat musim hujan atau banjir. Karena retakan seperti ini bisa berdampak buruk pada struktur rumah kamu.
Retakan pada dinding bagian luar yang tidak segera diperbaiki bisa menjadi alasannya, retakan tersebut akan membuat air masuk dan membuat retakan-retakan baru.
5. Retakan Plafon
Retakan pada plafon wajib untuk kamu telusuri secepatnya. Masalah pada plafon sering kali disebabkan oleh buruknya ikatan plester, pergerakan struktur, buruknya ‘joist’ atau balok, lembab, membusuk, atau rayap.
Bila kamu sudah menemukan penyebabnya, kamu bisa meminta bantuan tenaga ahli untuk memperbaikinya.
6. Akar Tanaman
Akar tanaman yang menjalar ke pondasi rumah bisa mengakibatkan terjadinya ambles, terutama pepohonan dengan akar yang besar. Akar tanaman ini juga bisa menjadi salah satu penyebab tidak langsung terjadinya kebocoran air di bawah tanah.
Jika ini masalahnya, maka solusi yang terbaik adalah dengan menebang pohon tersebut. Namun, hal ini dapat menyebabkan kerugian lain. ketika pohon besar tersebut di tebang, tanah bisa membengkak karena air di bawah tanah tidak lagi dapat diserap oleh pohon, dan berisiko mendorong fondasi ke atas.
7. Gempa
Segala bentuk guncangan besar bisa membuat dinding rumah kita menjadi retak, bila kamu melihat ada retakan setelah terjadi gempa, kamu wajib untuk menyelidikinya.
8. Ambles
Pondasi yang ambles tentunya akan membuat banyak retakan pada rumah kita. Penyebab dari pondasi yang ambles sangat beragam sekali, semuanya diakibatkan oleh kondisi tanah di bawah rumah kamu yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Maka dari itu, retakan akibat tanah ambles ini harus segera kamu selidiki karena bisa membesar, lalu perbaiki secepatnya.
9. Aktivitas Hunian
segala bentuk perubahan beban pada rumah kamu bisa menyebabkan terjadinya pergeseran. Namun tidak seperti ambles, retakan ini tidak akan membesar. Oleh karena itu, kamu tidak perlu terlalu khawatir dengan masalah ini, cukup tambal saja retakan tersebut.
10. Differential Movement / Gerakan Diferensial
Gerakan diferensial biasanya terjadi karena pondasi yang berbeda antara satu sama lain. Contohnya seperti rumah tua yang ditambahkan ruangan modern yang baru retakan dapat terjadi di persimpangan antara dua struktur karena kecepatan pergerakan yang berbeda.
Salah satu cara untuk menanggulangi hal ini adalah dengan memberikan sambungan fleksibel antara dua bagian bangunan, sehingga memungkinkan keduanya bergerak tanpa membahayakan satu sama lain, sehingga tidak terjadi keretakan.
11. Tanaman Merambat
Tanaman merambat pada bagian dinding luar rumah memang sering dianggap sebagai dekorasi yang indah. Tetapi tahukah kamu, tanaman merambat ini bisa membuat dinding bagian luar rumah kamu menjadi retak.
Oleh karena itu, kamu sebaiknya jauhkan tanaman tersebut agar tidak bersentuhan langsung dengan dinding rumah kamu. Kamu bisa coba untuk memasang teralis khusus tempat tanaman tersebut merambat.***
Sumber : Detik
Foto : Gravel
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)